Jumat, 14 April 2017

Bagian II. YESUS KRISTUS telah menggenapi janji-Nya diatas Kayu Salib : " Aku berkata kepadamu : sesungguhnya, hari ini juga engkau akan bersama Aku di dalam Firdaus "

" Saat Matahari Terbit Dari Ufuk Timur,
Memancarkan Cahaya Kehidupan dan Perubahan Bagi Alam Semesta "



  YESUS KRISTUS Telah Menggenapi  Janji-Nya diatas Kayu Salib 

  " Aku berkata kepadamu :
 Sesungguhnya, hari ini juga 
 engkau bersama-sama dengan Aku 
 di Firdaus "  

Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat : Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada 
di Taman Firdaus Allah "

Oleh :  
Putra Dari Ufuk Timur

Orang pertama di dunia ini yang sangat beruntung adalah orang yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus Kristus di bukit Tengkorak (atau Golgota). Hanya satu orang yang pertama-tama menerima keberuntungan tersebut, yaitu : Penjahat yang tersalib disebelah kanan Yesus Kristus, dia-lah orang yang dalam waktu seketika diselamatkan walaupun ia dihukum oleh pemerintah Romawi sebagai seorang Penyamun. Berbeda halnya dengan seorang penjahat yang disalibkan disebelah kiri Yesus Kristus, ia tidak memperoleh keberuntungan sama sekali, justru ia akan menerima hukuman mati akibat kejahatan dan kebodohannya. Itulah 2 (dua) perbedaan nasib yang mencolok bagi kedua penjahat yang disalibkan bersama-sama dengan Sang Pencipta Alam Semesta dan segala isinya. Kisah dan peristiwa tersebut tertera secara jelas dalam kitab Lukas 23 : 33 - 43.

Yesus Kristus disalibkan di tempat yang bernama Tengkorak diperkirakan pada tahun 33 Masehi (menurut banyak ahli yang melakukan penelitian terkait hal tersebut), atau pada tahun 34 Masehi menurut Sir Isaac Newton yang melakukan penelitian dengan melakukan perhitungan selisih-selisih antara kalender Yahudi, kalender Julian dan besarnya bulan sabit. Pada saat itu, Yesus Kristus disalibkan bersama 2 (dua) orang penjahat, yang seorang disalibkan disebelah kanan salib-Nya dan yang lain disebelah kiri. Alkitab Kristen tidak mencatat identitas (nama) penjahat-penjahat itu, dan secara rinci dakwaan terhadap kejahatan apa yang telah diperbuat sehingga mereka pun dihukum mati melalui penyaliban, selain penjahat-penjahat itu disebut "Penyamun" (Matius 27 :38). 


Istilah "Penyamun" dalam bahasa Yunani disebut "Lestes" (tulisannya : lhsthv) yang berarti : penyamun, perampok, pengacau dan pemberontak. Dan kejahatan sebagai "Penyamun", adalah kejahatan yang sangat berbahaya bagi rakyat (merampok/merampas, melakukan kekerasan, pembunuhan, dan lainnya) maupun bagi pemerintah adalah mereka melakukan pemberontakan menentang kebijakan dan hukum Romawi, dan dalam hal politik mereka sebagai pemimpin sekelompok orang untuk melakukan "revolusi" dan pembangkangan terhadap penjajahan kerajaan Romawi saat itu, untuk mencapai tujuannya mereka bisa melakukan apa saja, menghalalkan segala cara untuk menentang pemerintah Romawi, termasuk kepada masyarakat yang tidak mendukung "perjuangan" mereka. 


Secara pasti, kejahatan yang telah diperbuat oleh kedua penjahat tersebut dikategorikan sebagai kejahatan dengan tingkat tinggi atau kejahatan yang sangat berat menurut pemerintah Romawi, dan dianggap membahayakan masyarakat sehingga pengadilan Romawi memutuskan hukuman bagi mereka adalah hukuman mati secara perlahan-lahan dengan cara disalibkan dimuka umum. Tujuan hukuman salib bagi mereka adalah contoh buruk dan pembelajaran kepada semua orang yang berada diwilayah pemerintahan Romawi untuk tidak melakukan kejahatan yang telah dilakukan oleh orang yang dihukum salib tersebut, sekaligus sebagai "shock therapy" kepada bangsa-bangsa dibawah jajahan Romawi.

Berdasarkan fakta pemeriksaan dan alat bukti persidangan pemerintah Romawi saat itu menyatakan bahwa kedua penjahat itu dijatuhi hukuman mati dengan penyaliban sesuai kejahatan yang terbukti dalam persidangan sebagai penyamun, perampok, pengacau dan pemberontak yang identik dengan "perbuatan makar, permufakatan jahat dan kekerasan" yang mengancam kedaulatan kerajaan Romawi dan masyarakat. 


Sesuai fakta persidangan, kasus hukuman salib kepada Yesus Kristus sangat jauh berbeda dengan kasus yang telah dibuat oleh kedua penyamun tersebut. Semua dakwaan dan tuduhan yang ditujukan kepada Yesus Kristus, tidak-lah benar, dan pemeriksaan secara detail telah dilakukan oleh Pilatus sebagai wali negeri, namun ia tidak menemukan sedikitpun kesalahan ataupun kejahatan yang dibuat oleh Yesus Kristus, yang setara dengan tuntutan hukuman mati di kayu Salib. Tetapi akhirnya, Yesus Kristus tetap dihukum mati melalui penyaliban sebagai putusan pengadilan Romawi atas tuntutan "demonstrasi dan pemaksaan kehendak" yang dilakukan oleh Imam-imam kepala, Tua-tua Yahudi dan kroni-kroninya, tanpa terbukti melakukan satupun pelanggaran terhadap hukum pemerintah Romawi. Penyaliban Yesus Kristus saat itu jika dinilai secara manusiawi merupakan suatu pembunuhan berencana dengan konstalasi tingkat tinggi, penuh rekayasa, penghasutan dan pemaksaan kehendak, yang tidak ada dasar hukuman menurut hukum Romawi. 


Dalam kondisi tersebut, Yesus Kristus tetap setia menjalani semua proses hingga penyaliban sesuai dengan rancangan dan kehendak-Nya yang telah dibuat. Itulah sekilas mengenai proses dan latar belakang mengapa Yesus Kristus menjalani hukuman mati di kayu Salib sesuai hukuman bangsa Romawi.

Seluruh dakwaan, hasutan dan tuduhan palsu (fitnah) kepada Yesus Kristus oleh Imam-imam kepala, Tua-tua Yahudi dan kroni-kroninya, bertolak dari SATU DASAR yang paling utama, yaitu :


 --  mereka menentang, menolak dan tidak mengakui Yesus sebagai KRISTUS --

Kristus (Christov) dalam bahasa Yunani artinya : "RAJA", 
sama dengan dalam bahasa Ibrani disebut "Mesias" 
Mesias : Yang diurapi sebagai Raja & Juruselamat "
dan Yesus sendiri telah mengakui bahwa Dia adalah Anak Manusia = Mesias = Kristus 

" Mesias adalah Anak Allah Yang Maha Kuasa, Anak Allah Yang Maha TinggiAnak dari Yang Terpuji, Yang diurapi sebagai RAJA ISRAEL "

Berlanjut pada penjelasan sebelumnya tentang keberuntungan apakah yang diperoleh Penjahat yang disalibkan disebelah kanan Yesus Kristus?, Bagaimanakah ia bisa memperolehnya, dan kapankah ia memperoleh keberuntungan tersebut ?, berikut ini adalah penjelasannya.

Keberuntungan yang diperoleh penjahat yang disalibkan disebelah kanan Yesus Kristus, adalah :

" Pada hari itu juga ia bersama-sama dengan Sang Pencipta di dalam Firdaus "

Yesus Kristus tidak memperdulikan segala kejahatan yang telah diperbuat oleh Penjahat itu sebelumnya, biarpun ia seorang Penyamun, tetapi Yesus secara sah memberikan janji bahwa Penjahat itu akan bersama-sama dengan Dia didalam Firdaus.

Firdaus adalah taman Eden yang dahulu ditempati oleh Adam dan istrinya--Hawa sebelum mereka berdosa. Setelah Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa, maka mereka pun diusir oleh TUHAN dari taman Firdaus tersebut. Taman Firdaus inilah yang dijanjikan Yesus Kristus kepada Penjahat yang disalibkan disebelah kanan-Nya.

Firdaus adalah Sorga Tingkat Tengah (menengah) yang dibuat oleh Yesus Kristus dahulu pada saat penciptaan, Dia yang menempatkan Adam dan istrinya yang telah diciptakan-Nya itu. Yesus Kristus adalah "Manusia Pertama" yang dikenal dengan sebutan "TUHAN Allah" untuk pertama kalinya dalam kitab Kejadian pasal 2 ayat 4. Dia-lah yang telah berbicara kepada Adam dan Hawa seperti seorang sahabat, muka dengan muka. Dia-lah Pencipta Langit dan Bumi serta segala isinya, dan Dia juga adalah pemilik taman Eden tersebut.



Firdaus berada diposisi sangat dekat dengan Sorga Tingkat Ketiga, yakni tempat Yesus Kristus bertakhta. Itu sebabnya, Yesus Kristus memberikan janji kepada Penjahat yang disalibkan di sebelah kanan-Nya itu untuk bersama-sama dengan Dia di dalam Firdaus, seperti dahulu Dia bersama-sama dengan Adam--manusia ciptaanNya. 

Tidak ada satu "manusia" di dunia ini yang bisa menjanjikan hal istimewa seperti itu, hanya Yesus Kristus yang bisa menjanjikannya, sebab Dia adalah pemilik Firdaus.

Mengapa Penjahat itu disebut mendapatkan "Keberuntungan" ?, sebab ia akan segera berada di taman Firdaus, tempat yang dahulu ditempati oleh Adam dan Hawa sebelum mereka berdosa, walaupun Penjahat itu telah dihukum sebagai seorang penyamun di kayu Salib. Dalam seketika, ia menjadi sahabat terdekat Yesus Kristus diatas kayu Salib yang akan bersama-sama berada di dalam Firdaus.

Bagaimana Penjahat yang disalibkan disebelah kanan Yesus Kristus, bisa mendapat keberuntungan...???
Penjahat itu dalam keadaan "sadar" menegur penjahat lainnya (disalib disebelah kiri Yesus) yang telah menghujat Yesus. Penjahat itu pun mengakui bahwa dirinya adalah orang yang layak untuk disalibkan sebagai hukuman yang setimpal dengan perbuatannya yang jahat, ia menyatakan bahwa Yesus Kristus tidak membuat kesalahan apapun dan yang paling penting dari semua perkataan Penjahat itu, adalah : ia meyakini dalam hatinya, memohon belas kasihan Yesus, dan dengan mulutnya ia mengaku bahwa Yesus adalah Raja. Penjahat tersebut mengakui bahwa Yesus adalah Kristus, atau Yesus adalah Mesias, Yang diurapi sebagai Raja, dan itu berarti ia mengaku dengan mulutnya bahwa Yesus adalah TUHAN.

Pernyataan dan pengakuan Penjahat itu, kemudian di "amin"kan oleh Yesus dengan berkata : "Pada hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus"

Perkataan Yesus tersebut adalah pengakuan bahwa diri-Nya adalah TUHAN Allah, Sang Pencipta Langit dan Bumi, Pemilik Taman Firdaus, sebab TUHAN adalah Raja Semesta Alam. Inilah keberuntungan yang dijanjikan oleh Yesus Kristus kepada Penjahat yang disalibkan disebelah kanan-Nya. 

Dari kisah penjahat yang tersalib disebelah kanan Yesus Kristus memberikan konsep  pertobatan yang benar kepada kita, yaitu : mengakui kesalahan, membenarkan Yesus dan mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah TUHAN.  Tidak ada konsep pertobatan lain yang bisa membuat orang masuk ke Firdaus, selain seperti peristiwa diatas kayu Salib itu. Inilah inti dari iman KRISTEN dan bagaimana menjadi seorang KRISTEN

Kapan janji Firdaus diperoleh Penjahat yang tersalib di sebelah kanan Yesus Kristus...???

Yesus Kristus berkata : "Pada hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku didalam Firdaus". Ini berarti pada hari itu juga, Penjahat itu akan berada di Firdaus.

Hal ini terbukti secara jelas, ketika Yesus Kristus menyerahkan nyawa-Nya pada jam 3 sore, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkitDan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. 

Inilah keberuntungan yang dimiliki oleh orang yang bertobat dan mengaku bahwa Yesus adalah TUHAN.


Ada banyak kesaksian dalam Alkitab Kristen yang menyatakan bahwa kebangkitan Yesus menjadi jaminan bahwa setiap orang KRISTEN akan dibangkitkan juga. Itu sebabnya, rasul Paulus menyatakan kesaksiannya dalam kitab 2 Korintus 12 :  1-10, yang tertulis demikian :

" Aku harus bermegah, sekalipun memang hal itu tidak ada faedahnya, namun demikian aku hendak memberitakan penglihatan-penglihatan dan penyataan-penyataan yang kuterima dari Tuhan.

Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau--entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya--orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. 

Aku juga tahu tentang orang itu, --entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya-- ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia. Atas orang itu aku hendak bermegah, tetapi atas diriku sendiri aku tidak akan bermegah, selain atas kelemahan-kelemahanku. Sebab sekiranya aku hendak bermegah juga, aku bukan orang bodoh lagi, karena aku mengatakan kebenaran. Tetapi aku menahan diriku, supaya jangan ada orang yang menghitungkan kepadaku lebih dari pada yang mereka lihat padaku atau yang mereka dengar dari padaku. Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.

Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku. Tetapi jawab Tuhan kepadaku : "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat ".

Penjahat yang disalibkan disebelah kanan Yesus Kristus telah menerima janji seperti yang diucapkan oleh Yesus Kristus untuk bersama-sama dengan Dia pada hari itu juga, disaat kematian Yesus Kristus. Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janji-Mu menghidupkan aku (Mazmur 119 : 50).



"Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal" (1 Yohanes 2 : 25).

"Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat: Barangsiapa menang, dia akan Kuberi makan dari pohon kehidupan yang ada di Taman Firdaus Allah"

Terpujilah YESUS KRISTUS, TUHAN ALLAH kita...!!!

Sumber Utama Kajian :

Alkitab KRISTEN, Terjemahan Baru (TB) Terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Tahun 1974.


Putra Dari Ufuk Timur.-