Senin, 20 Februari 2017

KRISTEN menggugat Teori dan Kisah Penciptaan "ADAM - Suami Hawa" sebagai Manusia Pertama.

" Saat Matahari Terbit Dari Ufuk Timur,
Memancarkan Cahaya Kehidupan dan Perubahan Bagi Alam Semesta "


  KRISTEN menggugat Teori dan Kisah   Penciptaan "ADAM-Suami Hawa " 
  Sebagai "Manusia Pertama" 

" Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itudan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia "

Oleh :
Putra Dari Ufuk Timur

Ternyata Alkitab Kristen telah memberikan informasi yang sangat sempurna terkait kisah penciptaan Langit dan Bumi beserta segala isinya, termasuk "Adam dan istri-nya". Namun munculnya berbagai macam tafsiran dari manusia dengan akal dan pemikirannya yang terbatas telah membuat kisah penciptaan tersebut menjadi kabur, "semrawut" dan membingungkan. Apalagi hadirnya banyak spekulasi justru semakin memperkeruh dan menciptakan pertentangan dari tafsiran-tafsiran itu dan menyimpang dari kebenaran. Dalam hal ini, tafsiran-tafsiran tersebut dibuat oleh para penganut agama-agama Samawi yang telah disebarluaskan dan menjadi "opini global" hingga saat ini. Tetapi apakah "opini global" tersebut adalah suatu kebenaran ?, ataukah kesalahan fatal yang wajib di "revolusi" untuk kembali kepada kebenaran hakiki.

I. Sumber Utama Kisah "Adam" disebut Manusia Pertama di Dunia

Sumber utama kisah penciptaan Langit dan Bumi beserta segala isinya adalah kitab Kejadian yang saat ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam Alkitab Kristen. Seharusnya, dengan sumber yang sama akan memberikan kesamaan persepsi dalam pemahaman tentang kisah penciptaan tersebut. Dalam kenyataannya terlihat ada banyak perbedaan menyolok pada kisah tersebut diantara beberapa ajaran agama maupun aliran kepercayaan yang juga menggunakan kitab Taurat Musa sebagai acuannya. Secara pasti, perbedaan pemahaman disebabkan oleh tafsiran-tafsiran yang dibuat oleh manusia dan kemudian diajarkan kepada banyak orang, akhirnya kisah penciptaan tersebut semakin jauh dari kebenaran yang sesungguhnya.

Kitab Kejadian adalah kitab pertama dari kitab-kitab Taurat Musa atau dikenal sebagai Tanakh dalam agama Yahudi. Dalam bahasa Ibrani kitab Kejadian disebut "Beresyit" yang berarti “pada mulanya”, sesuai dengan tulisan kata pertama dari kitab ini dalam bahasa Ibrani. Dalam bahasa Inggris, kitab Kejadian disebut dengan nama "Genesis", dimana "Genesis" diambil dari terjemahan bahasa Latin Santo Hieronimus yang mengambil dari Septuaginta (LXX), terjemahan bahasa Yunani (Γένεσις, Genesis). 

II. Berbagai Pemahaman "Adam-suami Hawa" sebagai Manusia Pertama

Begitu banyak penjelasan tentang penciptaan Langit dan Bumi, khususnya tentang kisah penciptaan manusia yang dikenal dengan sebutan nama "Adam-suami Hawa". Berbagai versi pemahaman terhadap isi pasal pertama dari kitab Kejadian/Beresyit/Genesis telah membuat pihak-pihak tertentu berspekulasi dengan mengatakan bahwa "Adam - suami Hawa" adalah manusia pertama dibumi. 

Ajaran agama Yahudi telah menyatakan dengan tegas bahwa "Adam-suami Hawa" seperti yang tertulis dalam kitab Taurat Musa atau Tanakh sebagai manusia pertama yang berada dibumi. Sekte Nasrani sebagai salah satu bidat agama Yahudi, Samaritan, Majusi, Katholik, sebagian agama "Kristen", Islam dan agama-agama Samawi lainnya pun menyatakan demikian. 

Kemudian adanya perkembangan, munculnya suatu aliran (sekte) agama "kristen" yang dikenal dengan sebutan "Saksi-Saksi Yehuwa", mereka menyatakan bahwa "Adam-suami Hawa" bukanlah "manusia pertama" yang diciptakan oleh Allah. Manusia pertama tersebut adalah Yesus Kristus, yang sebelumnya di sorga bernama malaikat Mikhael. Menurut tafsiran mereka bahwa "Yesus Kristus" adalah ciptaan sulung dari semua ciptaan, itu sebabnya "Yesus Kristus" adalah ciptaan Allah--sama dengan ciptaan lainnya, dan bukan sebagai "TUHAN ALLAH" seperti keyakinan Kristen.

Pemahaman dan keyakinan sekte "Saksi-Saksi Yehuwa" tersebut semakin "mendukung" dan "menguatkan" keyakinan dari para penganut agama Yahudi, Nasrani, Samaritan dan Islam bahwa Yesus Kristus bukanlah TUHAN ALLAH, tetapi hanya makhluk ciptaan Allah, sama seperti ciptaan lainnya. Walaupun disisi lain, Saksi-Saksi Yehuwa lebih menekankan bahwa Yesus Kristus sebelumnya adalah makhluk roh yang diciptakan lebih awal atau "ciptaan sulung" yang kemudian menjadi "pencipta" terhadap segala sesuatu di Alam Semesta. 

Dengan demikian, secara langsung para penganut "Saksi-Saksi Yehuwa" tersebut telah menunjukkan bahwa Allah hanyalah "terbatas" untuk berdiam diri didalam kekelaman, dan menyerahkan kekuasaan-Nya kepada Yesus Kristus, tetapi Yesus Kristus bukan-lah Allah yang harus disembah oleh umat manusia, demikian tafsiran mereka. Tafsiran-tafsiran yang telah dibuat oleh "Saksi-Saksi Yehuwa" tersebut, yang walaupun seolah-olah menjunjung tinggi atau meninggikan "Yesus Kristus" dari antara semua ciptaan, tetapi harus ditolak karena bertentangan dengan kehendak TUHAN Allah yang tertulis dalam Alkitab Kristen. 

Agama Yahudi, Nasrani, Islam dan lainnya yang terkesan se-'jurus", seiring dan seirama dengan mereka, semakin mempertahankan "status quo"nya untuk tidak mengakui dan menyembah Yesus Kristus sebagai TUHAN ALLAH. Ini adalah fenomena yang menarik untuk dicermati dan dikaji dengan seksama. 

Berbagai macam penyimpangan terhadap kehendak TUHAN Allah telah dilakukan oleh banyak orang dengan mengandalkan pemahaman mereka secara "manusiawi", dan berusaha untuk mempertahankan "status quo" dengan membenarkan penyimpangan -penyimpangan tersebut, yang terkesan "mirip" seperti yang tertulis dalam Alkitab Kristen.

Opini global yang tersebar sekian lama telah menjadi keyakinan banyak orang termasuk para penganut agama "Kristen" bahwa "Adam-suami Hawa" adalah manusia pertama di dunia, sebenarnya hal ini telah bertentangan dengan firman TUHAN ALLAHKeyakinan bahwa "Adam-suami Hawa" adalah manusia pertama di dunia, secara langsung akan menggugurkan iman dan keyakinan Kristen bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN ALLAH, serta mempertentangkan seluruh isi kitab-kitab dalam Alkitab Kristen. Permasalahan ini sangat penting dan "krusial", namun tidak dipahami oleh para Teolog, Imam, Pendeta, Pastur dan tokoh-tokoh gereja Kristen selama berabad-abad. 

Mungkin saja ada beberapa orang beragama "Kristen" yang awalnya menolak "teori" dan "kisah" tentang Adam-suami Hawa adalah manusia pertama di dunia, namun akhirnya pun terhanyut dalam "opini global", bisa juga mereka menolak namun kemudian membuat tafsiran-tafsiran lain yang lebih menyesatkan dirinya maupun orang lain.  
  
III. Dasar Gugatan Terhadap Teori dan Kisah "Adam - Suami Hawa" sebagai Manusia Pertama di Dunia

Para rohaniawan dan orang-orang yang menyebut dirinya beragama "Kristen", meyakini bahwa "Adam-suami Hawa" adalah manusia pertama yang diciptakan Allah, maka mereka tidak sadar bahwa mereka telah menolak dan menyangkali Yesus Kristus adalah TUHAN ALLAH. 

Berikut ini adalah 12 dasar gugatan terhadap tafsiran-tafsiran yang salah tentang teori dan kisah "Adam-Suami Hawa" sebagai manusia pertama di dunia berdasarkan kitab Kejadian (Beresyit/Genesis) :
  1. Jika "Adam-Suami Hawa" sebagai manusia pertama di dunia, lalu siapakah Allah yang menciptakan manusia menurut gambar-Nya? (Kejadian 1 : 27), bukankah "Oknum Yang Berwujud"-lah yang dapat membentuk "sesuatu yang berwujud" menurut gambar Oknum itu sendiri ? ;
  2. Jika Allah menciptakan "Adam-Suami Hawa" yang bisa memiliki tubuh, bernafas, bergerak dan berkehendak menurut gambar-Nya sendiri, bukankah Allah terlebih dahulu memiliki tubuh, bernafas, bergerak dan berkehendak, kemudian mewujudkan gambar-Nya itu menjadi manusia yang memiliki tubuh, jiwa dan roh? (Kejadian 1 : 26) ; 
  3. Jika "Adam-Suami Hawa" sebagai manusia pertama di dunia, lalu siapakah TUHAN Allah yang "membentuk" dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara untuk menjadi penolong baginya, yang sepadan dengan dia, kemudian TUHAN Allah membawa semuanya kepada "Adam-Suami Hawa" untuk melihat, namun ia tidak menemukan penolong baginya, yang sepadan dengan dia ? (Kejadian 2 : 18-20) ; 
  4. Jika "Adam-Suami Hawa" sebagai manusia pertama di dunia, lalu siapakah TUHAN Allah yang membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, Dia mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan dagingdan dari rusuk yang diambil-Nya itu dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu ? (Kejadian 2 : 21-22), sehingga berkatalah manusia itu : "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki" (Kejadian 2 : 23). Dan dari "Daging" yang ditutup pada tempat itulah kemudian membedakan yang mana "laki-laki" dan mana "perempuan" -- penentuan jenis kelamin (Kejadian 2 : 24-25) ;
  5. Jika "Adam-Suami Hawa" sebagai manusia pertama di dunia, lalu siapakah "TUHAN Allah" yang membuat taman di Eden, di sebelah timur; kemudian menempatkan manusia yang dibentuk-Nya itu ? (Kejadian 2 : 8), Siapakah "Manusia" yang berjalan-jalan dalam taman di Eden pada waktu hari sejuk, dimana "Adam dan istrinya" mendengar bunyi langkah-Nya, sehingga mereka harus bersembunyi ? (Kejadian 3 : 8) ; 
  6. Jika "Adam-Suami Hawa" sebagai manusia pertama di dunia, lalu siapakah "Manusia" yang memanggilnya : "Di manakah engkau?" (Kejadian 3 : 9), dan "Adam-Suami Hawa" menjawab-Nya : "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi " (Kejadian 3 : 10), kemudian dialog berlanjut hingga Adam dan perempuan-istrinya, serta ular mendapatkan hukumannya. Siapakah "Manusia" itu, sehingga Dia berkuasa untuk menghukum mereka melalui firman-Nya ? (Kejadian 14-19) ;
  7. Jika "Adam-Suami Hawa" sebagai manusia pertama di dunia, maka mengapa "Manusia Berkuasa" itu sangat memahami kebutuhan manusia yaitu menutupi ketelanjangan "Adam dan istrinya", dan Dia membuat pakaian dari kulit binatang, lalu mengenakannya kepada mereka ? (Kejadian 3 : 21) ;
  8. Jika "Adam-Suami Hawa" sebagai manusia pertama di dunia, mengapa "Manusia Yang Berkuasa" itu berfirman : "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya" ? (Kejadian 3 : 22) ;
  9. Jika "Adam-Suami Hawa" sebagai manusia pertama di dunia, siapakah "Allah" yang sebelumnya telah merencanakan dan berfirman "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi " ? (Kejadian 1 : 26) ;
  10. Siapakah "Allah" yang telah melaksanakan rancangan dan kehendak-Nya untuk menciptakan manusia menurut gambar-Nya sendiri, yaitu menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya ? (Kejadian 1 : 27) ;
  11. Siapakah "TUHAN Allah" yang mengusir "Adam dan istrinya" dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil? (Kejadian 2 : 23) ; 
  12. Siapakah "TUHAN Allah" yang menghalau manusia dan menempatkan beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan disebelah timur taman Eden ? (Kejadian 3 : 24).
Berdasarkan 12 pertanyaan prinsip sebagai dasar-dasar "gugatan" terhadap berbagai tafsiran "konyol" yang menyatakan bahwa "Adam-suami Hawa" adalah manusia pertama didunia. Bagaimana pemahaman orang-orang yang memiliki akal budi untuk dapat berpikir secara obyektif dan logis terhadap kisah penciptaan tersebut.

IV. Pernyataan Gugatan terhadap berbagai tafsiran yang salah tentang Teori dan Kisah "Adam - Suami Hawa" sebagai Manusia Pertama di Dunia

Sesuai kehendak TUHAN ALLAH yang telah tertulis secara jelas, tegas, obyektif dan logis dalam kitab Kejadian (Beresyit/Genesis), maka KRISTEN secara pasti memahami, mengenal, meyakini dan menyatakan bahwa :

Manusia Pertama di dunia ini adalah TUHAN Allah sendiri ",
sebab hanya TUHAN Allah yang bisa memenuhi ide/gagasan, maksud dan tujuan, dan sasaran-Nya pada penciptaan manusia.

Pernyataan KRISTEN bahwa "TUHAN Allah adalah Manusia Pertama di dunia" telah mematahkan berbagai kesalahan tafsiran tentang kisah "Adam-suami Hawa" sebagai "manusia pertama di dunia", seperti yang sekian lama telah menjadi "opini global" dan dipertentangkan oleh banyak orang dari berbagai ajaran agama dan aliran kepercayaan, yang pada akhirnya menciptakan penyelewengan, pembangkangan dan penghujatan terhadap kehendak TUHAN ALLAH.

Pernyataan bahwa "TUHAN Allah adalah Manusia Pertama di dunia", sangat berbeda jauh dengan tafsiran sesat yang telah dibuat oleh para pendiri "Saksi-Saksi Yehuwa", sebab TUHAN Allah adalah "Manusia Yang Sempurna" menurut Gambar dan Rupa-Nya. Atas kehendak-Nya sendiri, Dia telah menjadi "Manusia Pertama" di dunia untuk menciptakan "Adam dan istrinya Hawa" seperti yang tertulis dalam kitab Kejadian pasal 1, 2 dan 3. 

Adam-suami Hawa hanya diciptakan menurut gambar-Nya saja (lihat Kejadian 1 : 27 yang tertulis : "Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia") untuk menjadi manusia hidup yang memiliki tubuh, jiwa dan roh, tetapi belum menjadi serupa dengan Allah, sebab "Adam dan istrinya" tidak bisa hidup untuk selama-lamanya. 

Adam dan istrinya tidak mampu untuk mewujudkan ide/gagasan, maksud-tujuan dan sasaran Allah terkait penciptaan manusia, yakni untuk menjadi manusia menurut gambar dan rupa Allah--itu sebabnya TUHAN Allah menyatakan diri-Nya sebagai "Manusia Pertama Yang Sempurna" dengan memenuhi kehendak-Nya sendiri, yaitu "manusia yang segambar dan serupa dengan Allah". Kitab Roma 11 : 36 tertulis : 

"Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia : Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya ! ".

Dalam 12 pertanyaan prinsip sebagai dasar-dasar "gugatan" terhadap berbagai tafsiran "konyolyang menyatakan bahwa "Adam-suami Hawa" adalah manusia pertama didunia, telah terlihat dengan jelas dan tegas menunjukkan bahwa hanya TUHAN Allah sebagai "Oknum Berwujud Manusia" dengan berbagai aktivitas "manusia" yang membentuk "manusia Adam" dari debu tanah dan menghembuskan nafas kedalam hidungnya, sehingga "Adam" menjadi makhluk yang hidup dengan tubuh, jiwa dan roh menurut gambar-Nya. 

TUHAN Allah dalam wujudnya sebagai "Manusia Pertama" itulah yang memiliki tubuh, bernafas, bergerak, berkehendak, melihat, berbicara dan berkomunikasi serta membuat segalanya dihadapan Adam. Dia-lah yang telah mengambil salah satu rusuk dari padanya, menutup tempat itu dengan daging-Nya sebagai suatu Perjanjiankemudian dibangun-Nya seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada Adam yang kemudian menjadi penolong yang sepadan dan menjadi istrinya dengan nama "Hawa". Pada saat itulah, jenis kelamin Adam dan Hawa diketahui sebagai laki-laki dan perempuan.

Didalam daging-Nya, TUHAN Allah menutup tempat dari mana rusuk Adam diambil untuk merencanakan kelahiran diri-Nya sebagai "Anak Manusiaberabad-abad kemudian untuk mewujudkan ide/gagasan, maksud dan tujuan, dan sasaran penciptaan manusia yang telah dirancang oleh TUHAN Allah sendiri, yaitu : Manusia Sempurna menurut gambar dan rupa-Nya, melalui keturunan Adam dan Hawa. 

Perjanjian TUHAN Allah melalui daging-Nya dipertegas dalam penampakkan-Nya kepada Abraham melalui "Sunat Jasmani" sebagai perjanjian antara TUHAN dan Abraham, bahwa hanya dari keturunan Ishak-lah perjanjian ini akan tetap berlaku. Hal ini tertulis dalam kitab Kejadian 17 : 13, yakni : "dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal". Perjanjian dengan "Sunat Kulit Khatan" adalah hal yang mengingatkan dan menjadi peringatan bahwa perjanjian lahirnya "Imanuel" yang disebut "Anak Manusia" melalui keturunan Ishak anak Abraham.

Pada awal abad Masehi, Sang "Imanuel" yang disebut "Anak Manusia" tersebut pun lahir dengan tubuh, jiwa dan roh yang sempurna dari keturunan Adam dan Hawa, Abraham, Ishak, Yakub dan Daud melalui Maria-istri Yusuf keturunan Daud. Sang "Anak Manusia" itu kemudian dinamai "Yesus yang disebut Kristus". Dalam pelayanan-Nya sebagai "Manusia Sempurna", Yesus Kristus telah berfirman :
  • Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku. (Yohanes 8 : 19) ;
  • Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia. (Yohanes 14 :7) ;
  • Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya." (Yohanes 8 : 28-29) ;
  • Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?.
V. Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan penjelasan-penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut :
  1. Manusia Pertama di dunia adalah TUHAN Allah sendiri, karena hanya Dia yang bisa memenuhi kriteria "segambar dan serupa dengan Kita", sehingga "Adam-suami Hawa" bukanlah "manusia yang pertama di dunia" yang telah menjadi opini global yang menyimpang dari kebenaran firman TUHAN ALLAH, dan menyesatkan banyak orang ;
  2. Adam dan istrinya Hawa adalah manusia yang diciptakan Allah hanya berdasarkan "gambar Allah", tetapi belum menurut "rupa Allah" ;
  3. Berdasarkan perjanjian daging-Nya, TUHAN Allah akan memenuhi rancangan-Nya melalui keturunan Adam dan Hawa untuk membentuk "Manusia Yang Sempurna menurut Gambar dan Rupa Allah"--itu sebabnya raja Daud dalam mazmurnya bernubuat : Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku : "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu" (Mazmur 110 : 1) 
  4. Demi diri-Nya sendiri, TUHAN Allah membentuk "Anak Manusia yang segambar dan serupa dengan diri-Nya" melalui rahim Maria-istri Yusuf keturunan Daud, sehingga "Anak Manusia" itu hidup sesuai dengan ide/gagasan, maksud dan tujuan serta sasaran penciptaan manusia menurut gambar dan rupa Allah---dan hanya Dia sendiri yang bisa mewujudkannya untuk kemudian naik ke Sorga dalam wujud nyata sebagai Tubuh, Jiwa dan Roh, sehingga Yesus Kristus layak disebut "TUHAN ALLAH" ;
  5. Yesus Kristus adalah "Anak Manusia" yang memiliki tubuh jasmani yang tidak berdosa, tidak bernoda dan tidak bercela sebagai wujud gambar Allah yang sesungguhnya dan Dia hidup untuk selama-lamanya menurut rupa Allah. Dia-lah "Manusia Pertama di dunia" dan Dia-lah yang menciptakan segala sesuatu, dan Dia-lah "Perjanjian Daging yang telah digenapi", disaat itulah Dia menyatakan diri-Nya sebagai TUHAN ALLAH, sehingga pada jaman Akhir nanti, Dia akan datang sebagai "Hakim Yang Benar dan Adil" untuk menghakimi seluruh makhluk. Inilah kesimpulan dari seluruh isi Alkitab Kristen. 
Yesus Kristus berfirman : 
Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. 
Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat "

" Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit 
dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat 
Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit 
dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya "

Jawab Yesus : "Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit."

Aku adalah Alfa dan Omega
Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir "

"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa "
( Wahyu 1 : 8 )

------------------------------

Sumber Utama Kajian :

Ajaran KRISTEN hanya berasal dari Alkitab KRISTEN, Terjemahan Baru (TB) Terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Tahun 1974.

Putra Dari Ufuk Timur.-

Sabtu, 18 Februari 2017

BAGIAN II : YESUS KRISTUS Memenuhi Kriteria sebagai "Nabi" dan "Guru", dan Layak disebut " TUHAN ALLAH"

" Saat Matahari Terbit Dari Ufuk Timur,
Memancarkan Cahaya Kehidupan dan Perubahan Bagi Alam Semesta "



Firman TUHAN ALLAH datang kepadaku  : 
"Aku-lah Jalan dan Kebenaran dan Hidup 
Tidak ada seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku "

Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.


  YESUS KRISTUS Memenuhi Kriteria   
 sebagai "Nabi dan Guru", 
 dan Layak disebut "TUHAN ALLAH"

 BAGIAN  II 


Tetapi kepada bangsa ini haruslah kaukatakan : Beginilah firman TUHAN : Sesungguhnya, Aku menghadapkan kepada kamu jalan kehidupan dan jalan kematian "

Oleh :  
Putra Dari Ufuk Timur

Materi berikut ini adalah lanjutan dari tulisan sebelumnya BAGIAN I : YESUS KRISTUS Memenuhi Kriteria sebagai "Nabi" dan "Guru", dan Layak disebut " TUHAN ALLAH", yang berisi tentang pembuktian terhadap prinsip keimanan KRISTEN yang telah dimeteraikan oleh TUHAN ALLAH sesuai firman dan kehendak-Nya.

Banyak sekali perbedaan menyolok telah ditunjukkan oleh YESUS KRISTUS melalui "pekerjaan-pekerjaan-Nya", sehingga semua manusia akan bertekuk lutut dan mengakui bahwa YESUS KRISTUS adalah TUHAN ALLAHPernyataan ini mungkin akan membuat segelintir orang "sakit hati", "kesal" dan "marah" karena terkesan sangat "arogan", terutama bagi mereka yang sebelumnya telah mendengar tentang kebenaran INJIL namun mereka menolak-Nya, termasuk juga orang-orang yang "suam-suam kuku". Namun hal ini sangat wajar sebab iblis pun telah lebih dahulu tersinggung dan "malu", ia "kalah telak" dan tidak mampu untuk mendakwa Kristen. Kuasa Maut yang dahulunya menjadi "senjata ampuh" bagi iblis telah diambil alih dan dikalahkan oleh YESUS KRISTUS.

"Hai maut dimanakah kemenanganmu? Hai maut, dimanakah sengatmu?", demikian kata seorang Kristen. Firman TUHAN ALLAH : "Akan Kubebaskankah mereka dari kuasa dunia orang mati, akan Kutebuskah mereka dari pada maut? Dimanakah penyakit samparmu, hai maut, di manakah tenaga pembinasamu, hai dunia orang mati? Mata-Ku tertutup bagi belas kasihan.". Kristen telah memiliki pengharapan yang jelas dan pasti bahwa mereka akan diselamatkan dari Maut dan mendapatkan kehidupan kekal, sebab YESUS KRISTUS telah menjadi contoh seorang "Anak Manusia" yang mampu turun kedalam kerajaan Maut, tetapi Maut tidak berkuasa atas-Nya sebab Dia bangkit kembali ke dunia orang-orang hidup sesuai kehendak-Nya sendiri. Dia telah mengalahkan Maut dan mengambil segala kuasa maupun kunci kerajaan Maut, karena "Terang tidak bisa dikuasai oleh Kegelapan, tetapi Terang akan selalu menelanjangi Kegelapan". 

Ada orang-orang yang tidak mau berpikir tentang "tujuan hidup"nya dan bagaimana jika mereka "meninggal dunia", apakah mereka akan berpindah ke "Firdaus"..? ataukah akan dipenjara sampai hari penghakiman di dalam alam maut. Ada juga yang mempercayai dan meyakini ajaran-ajaran dan perintah manusia, meniru kebiasaan dan tradisi turun temurun yang didasarkan oleh "iman orang lain yang kosong", yang tidak pernah mampu untuk menunjukkan bukti apapun sesuai fakta sejarah umat manusia. Mereka diajarkan untuk mendoakan orang mati sehingga orang mati tersebut bisa diselamatkan, walaupun selama hidupnya ia telah menista, menyangkal dan menolak Sang Pencipta. Dengan asumsi bahwa semakin banyak orang mendoakannya, maka "mungkin" TUHAN ALLAH akan mendengar dan menolongnya, namun itu hanya sia-sia, sebab TUHAN adalah ALLAH bagi orang-orang hidup bukan Allah bagi orang-orang mati. 



Ilustrasi : Manusia Yang Mati --- Hendak Pergi Kemana ...??? ( Rahasia Terbesar Bagi Umat Manusia )
Hanya satu kali, TUHAN ALLAH turun kedalam kerajaan Maut untuk mengalahkan Maut dan membebaskan orang-orang yang terperangkap oleh Maut sejak peristiwa "air bah" di jaman nabi Nuh hingga Dia menjadi "Anak Manusia" dan mati di kayu Salib. TUHAN ALLAH telah memberikan "Jalan Keselamatan" sebagai solusi bagi seluruh umat manusia untuk memperoleh hidup yang kekal. Mengapa masih ada orang yang ingin membuat "jalan alternatif" lain yang sia-sia ..?, bukankah TUHAN ALLAH tidak pernah "merevisi" setiap perkataan dan keputusan-Nya..?.

YESUS KRISTUS berkata : "Aku-lah Jalan dan Kebenaran dan Hidup. Tidak ada seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" (Yohanes 14 : 6). Hal ini sangat prinsip, sebab manusia tidak bisa langsung datang kepada Bapa dan manusia tidak bisa membuat "jalan alternatif" untuk masuk Kerajaan Sorga dengan mengabaikan Sang Penyelamat. Walaupun segelintir orang telah melakukan berbagai-bagai usaha yang hanya menyiksa diri sendiri akibat "asumsi", tafsiran maupun "jalan kira-kira" yang ilegal, kesemuanya hanya sia-sia belaka karena mereka tidak menjadikan YESUS KRISTUS sebagai Juruselamat bagi mereka. Hanya dengan Salib Yesus Kristus, barulah setiap anak manusia bisa memperoleh keselamatan dari jurang maut. 

Ilustrasi : anak-anak manusia bisa selamat dari "Maut" menuju Sorga  hanya melalui Salib Yesus Kristus ----"Tidak ada jalan lain"
Ilustrasi : Yesus Kristus menjadi jaminan keselamatan bagi bangsa pilihan-Nya 
Firman TUHAN ALLAH telah tertulis dalam kitab 1 Tesalonika 4 : 13 - 18 :

" Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan DiaIni kami katakan kepadamu dengan firman Tuhan : kita yang hidup, yang masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali tidak akan mendahului mereka yang telah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini."

Dalam tulisan sebelumnya http://putradariufuktimur.blogspot.co.id/2017/01/bagian-1-yesus-kristus-memenuhi.html terlihat dengan sangat jelas bahwa YESUS KRISTUS telah memenuhi kriteria 1 dan 5 (lima) indikator penilaian dan pengujian seorang "Nabi" dan "Guru" yang baik dan benar, sehingga ajaran-Nya dikategorikan sebagai ajaran "Kebaikan" dan "Kebenaran". Keistimewaan YESUS KRISTUS sebagai Nabi dan Guru sangat jauh berbeda dan tidak bisa disamakan dengan nabi dan guru lainnya di dunia sehingga KRISTEN pun menyembah-Nya sebagai TUHAN ALLAH. Sebab, selama langit dan bumi diciptakan, belum pernah ada seorang "anak manusia " yang bisa turun kedalam dunia orang mati, tinggal selama tiga hari disana, dan bangkit kembali kedunia orang hidup seperti semula sesuai keinginan dan kehendak-Nya sendiri, hanya Manusia Yesus yang disebut Kristus yang mampu melakukannya. Ini adalah "Fakta Sejarah" bagi umat manusia yang tidak bisa terbantahkan, itu sebabnya Kristen menyembah-Nya dan menjadikan "Sang Pemenang" sebagai Juruselamat dan TUHAN ALLAH bagi mereka. 

Ketika YESUS KRISTUS berada didalam dunia sebagai "Anak Manusia", Ia telah memenuhi Kriteria 2, “Kehidupan, perilaku dan perbuatan baik dan benar yang telah  dilakukan (dimiliki) oleh Nabi dan Guru semasa ia hidup di dunia” dengan 10 (sepuluh) indikator, seperti diagram berikut ini :


Diagram Kriteria 2. Kehidupan, perilaku dan perbuatan baik dan benar yang telah dilakukan (dimiliki) oleh Nabi dan Guru semasa ia hidup di dunia
--------------------------------------------------------------------------------------------
                         APAKAH YESUS KRISTUS MEMENUHI KRITERIA 2                          
Kehidupan, perilaku dan perbuatan baik dan benar yang telah  dilakukan (dimiliki) oleh Nabi dan Guru semasa ia hidup di dunia                       
---------------------------------------------------------------------------------------------
Berikut adalah hasil kajian berdasarkan fakta dan informasi tertulis dalam Alkitab KRISTEN akan menyatakan bahwa YESUS KRISTUS telah memenuhi kriteria 2 dengan 10 (sepuluh) indikatornya, antara lain :

1. Indikator 1 : "Nabi dan Guru memiliki keinginan hati dan perbuatan baik untuk menolong orang lain, sebanyak minimal 2 (dua) kali dan hal ini diakui serta disaksikan oleh minimal 2 (dua) orang atau lebih saksi". 

Pembuktian :
Selama pelayanan-Nya di dunia, Yesus Kristus sang "Anak Manusia" banyak melakukan perbuatan baik untuk menolong orang, karena Dia tergerak hati untuk menjawab seluruh "pergumulan" dan "penderitaan" anak-anak manusia ciptaan-Nya. Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya : "Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap (Matius 12 : 15b-20).

Beberapa contoh berikut ini akan menunjukkan bahwa Yesus Kristus memiliki keinginan hati untuk menolong banyak orang :

Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta. Peristiwa ini terjadi pada saat Yesus turun dari bukit setelah Dia mengajar banyak orang dan mereka berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata : "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku", Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata : "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. Lalu Yesus berkata kepadanya : "Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka."
Ilustrasi : Yesus Kristus menyembuhkan seorang yang sakit kusta
Pada zaman Yesus Kristus, semua penderita penyakit kusta dilarang memasuki kota Yerusalem kota-kota lain yang bertembok keliling. Di dalam Sinagoge (rumah ibadat agama Yahudi) ada ruangan khusus yang terpencil yang dikhususkan bagi mereka. Ruangan itu biasanya dalam ukuran sempit sekali, dan disebut Mekhitsah. Di dalam hukum  agama Yahudi ada 61 macam sentuhan yang bisa menajiskan. Yang pertama adalah menyentuh mayat, dan yang kedua menyentuh penderita kusta. Jadi penderita penyakit kusta memang dianggap hampir sama dengan orang yang sudah mati. Kalau terjadi bahwa ada penderita kusta yang menyandarkan kepalanya ke sebuah rumah, maka seluruh rumah itu pun menjadi najis. Menyapa  atau  memberi salam kepada penderita kusta di  tempat umum pun dianggap melanggar hukum. Tak boleh ada orang yang mendekati penderita penyakit kusta. Kalau ada angin yang bertiup dari arah penderita kusta, maka semua orang harus menyingkir paling sedikit sejauh 50 meter. Para rabi Yahudi tidak akan mau membeli makanan apa pun yang dijual di jalan yang dilewati penderita penyakit kusta. Bahkan ada seorang rabi yang bangga karena ia selalu mengusir penderita kusta dengan jalan melemparinya dengan batu. Sedang rabi yang lain lebih suka bersembunyi atau menyingkir jauh-jauh kalau melihat ada orang yang sakit kusta.

Dalam kisah ini, Yesus Kristus mengasihani dan menyembuhkan orang yang sakit kusta tersebut, setelah ia menyembah Yesus Kristus dan memohon :  "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.", maka Yesus Kristus berkata : "Aku mau, jadilah engkau tahir". Yesus Kristus tergerak hati karena penyembahan dan permohonan orang kusta itu. Kisah ini terdapat dalam kitab Matius 8 : 1-4. Saksi dari kesembuhan tersebut adalah orang kusta yang telah disembuhkan itu dan banyak orang yang berbondong-bondong mengikuti Dia termasuk para murid-murid-Nya.

Yesus membangkitkan seorang anak laki-laki muda di kota Nain. Peristiwa ini terjadi ketika Yesus pergi ke suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya juga pergi bersama-sama dengan Dia, dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong. Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu. Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya : "Jangan menangis!" Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata : "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya. Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata : "Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat umat-Nya". Maka tersiarlah kabar tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya. 
Ilustrasi : Yesus Kristus membangkitkan seorang anak laki-laki muda di Nain
Pada kisah ini, Yesus Kristus sendiri tergerak hati oleh belas kasihan untuk membangkitkan anak laki-laki muda tersebut, setelah Dia melihat kesedihan dan dukacita yang dialami oleh ibu anak laki-laki itu. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus Kristus sangat "care" terhadap berbagai pergumulan anak-anak manusia, walaupun manusia tidak bermohon kepada-Nya, karena hati-Nya penuh belas kasihan, apalagi jika kita menyembah dan memohon belas kasihan-Nya. 

Kejadian bangkitnya seorang anak muda di Nain telah menggemparkan seluruh Yudea dan seluruh daerah sekitarnya, sebab belum pernah ada seorang "anak manusia" yang berbuat demikian selama berabad-abad setelah nabi Elia yang membangkitkan anak seorang janda di Sarfat (1 Raja-raja 17 : 7-24) dan nabi Elisa yang membangkitkan anak perempuan Sunem (2 Raja-Raja 4 : 8-37). Nabi Elia dan Elisa adalah manusia biasa yang melayani TUHAN ALLAH-nya, mereka hanya mampu membangkitkan 1 (satu) orang anak saja semasa pelayanan mereka. Mujizat seperti itu juga pernah terjadi di tanah Israel saat Elisa telah mati, dimana 1 (satu) mayat orang mati yang "tanpa sengaja" tersentuh dengan tulang-tulang Elisa kemudian hidup dan berdiri (2 Raja-Raja 13 : 21). 

Tetapi Yesus Kristus sebagai "Anak Manusia" telah membangkitkan 3 (tiga) orang yang telah mati selama pelayanan-Nya di dunia, yaitu : Seorang anak laki-laki muda di Nain (Lukas 7 : 11-17), seorang anak perempuan berumur 12 tahun -- anak Yairus seorang kepala rumah ibadat (baca Markus 5 : 21-43), dan Lazarus saudara Maria dan Marta (baca Yohanes 11 : 1-44), dan di saat kebangkitan-Nya, kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit (Matius 27 : 52), yaitu : orang - orang kudus yang telah mati sejak jaman nabi Nuh hingga kebangkitan-Nya, yang dibebaskan-Nya dari penjara Maut.

Setelah Yesus Kristus terangkat ke Sorga, rasul-rasul-Nya pun juga membangkitkan orang mati dalam nama dan kuasa Yesus Kristus. Mereka adalah Simon Petrus dan Paulus. Simon Petrus membangkitkan seorang perempuan bernama Dorkas di Yope (Kisah Rasul 9 : 36-43) dan Paulus membangkitkan seorang laki-laki bernama Eutikhus di Troas (Kisah Rasul 20 : 7 - 12). Kisah tentang mujizat yang dilakukan oleh Petrus dan Paulus dalam nama TUHAN ALLAH Kristen tersebut secara nyata disaksikan oleh banyak orang.

Yesus membangkitkan seorang anak perempuan muda. Peristiwa ini terjadi ketika Yesus Kristus berada di tepi danau datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya 

"Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup" 

Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakan di dekat-Nya. Pada saat itu pula, di situ ada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. 

Perempuan itu sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya : "Asal kujamah saja jubah-Nya,  aku akan sembuh.Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab : "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya : Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
Ilustrasi : Seorang Perempuan yang beriman bahwa hanya dengan menyentuh jubah Yesus Kristus, maka ia akan sembuh dari sakit pendarahan yang menyiksanya
Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata Yesus kepada perempuan itu : "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"

Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata : "Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat : "Jangan takut, percaya saja!Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus. Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu : "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur! " Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya : "Talita kum," yang berarti : "Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!" Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Ia berpesan kepada mereka, supaya jangan seorangpun mengetahui hal itu, lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Ilustrasi : Yesus Kristus membangkitkan seorang anak perempuan muda
Kisah ini menunjukkan bahwa Yesus Kristus bukan hanya mampu menyembuhkan orang yang sakit saja, tetapi Dia juga mampu membangkitkan "orang yang sudah mati". Pelajaran berharga yang diperoleh adalah disaat manusia tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya, sebagai bukti dari iman kepada Dia, maka Dia yang penuh belas kasihan akan menjawab dan menolong untuk melepaskan manusia dari berbagai kesulitan, pergumulan dan penderitaan, walau ada banyak orang yang mau menghalangi kita untuk datang dan menyembah-Nya. Inilah contoh iman yang disertai dengan perbuatan yang benar di hadapan TUHAN ALLAH. Iman haruslah disertai dengan perbuatan, bukan hanya dengan kata-kata.

Demikian juga halnya dengan kisah Lazarus dibangkitkan, seperti yang diceritakan dalam kitab Yohanes 11 : 1-44 menjadi bukti bahwa Yesus Kristus bukan hanya bisa membangkitkan orang yang "baru saja mati", tetapi Dia sanggup membangkitkan orang mati yang sudah dikuburkan dalam kuburan, yang tubuhnya sudah bau busukBerikut ini adalah kisah Yesus Kristus membangkitkan Lazarus yang sudah dikuburkan 4 (empat) hari lamanya didalam kuburan (baca Yohanes 11 : 1 - 44) :

Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania, kampung Maria dan adiknya Marta. Maria ialah perempuan yang pernah meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus : "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." 

Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata : "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." Yesus memang mengasihi Marta dan kakaknya dan LazarusNamun setelah didengar-Nya, bahwa Lazarus sakit, Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat, di mana Ia beradatetapi sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya : "Mari kita kembali lagi ke Yudea." 

Murid-murid itu berkata kepada-Nya : "Rabi, baru-baru ini orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau, masih maukah Engkau kembali ke sana?" Jawab Yesus : "Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari? Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya." 

Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Ia berkata kepada mereka : "Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." Maka kata murid-murid itu kepada-Nya : "Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh." Tetapi maksud Yesus ialah tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang : "Lazarus sudah mati; tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya." Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain : "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia." 

Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur. Betania terletak dekat Yerusalem, kira-kira dua mil jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. 

Maka kata Marta kepada Yesus : "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarangpun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya." Kata Yesus kepada Marta : "Saudaramu akan bangkit." Kata Marta kepada-Nya : "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.Jawab Yesus : 

"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Kutidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini ?" 

Jawab Marta : "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya : "Guru ada di sana dan Ia memanggil engkau." Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai Dia. 

Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya : "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata :"Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka : "Tuhan, marilah dan lihatlah!" Maka menangislah YesusKata orang-orang Yahudi : "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!" Tetapi beberapa orang di antaranya berkata : "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati ? 

Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu. Kata Yesus : "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya : "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati.Jawab Yesus : "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu : Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata : "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." Dan sesudah berkata emikian, berserulah Ia dengan suara keras : "Lazarus, marilah ke luar!" Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapandan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka : "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Ilustrasi : Yesus Kristus membangkitkan Lazarus yang sudah 4 (empat) hari dikuburkan
Para rasul Yesus Kristus, Maria dan Marta serta banyak orang telah menjadi saksi atas bangkitnya Lazarus, itu sebabnya hingga ke "bukit Golgota", khususnya seorang "Maria-saudara Lazarus" tetap setia menjadi pengikut Yesus Kristus, dan ia menjadi salah satu saksi kebangkitan Yesus Kristus pada hari yang ketiga, untuk membuktikan bahwa Yesus Kristus mampu bangkit sesuai keinginan dan kehendak-Nya sendiri sesuai dengan apa yang telah dikatakan-Nya, dan untuk mematahkan pernyataan orang-orang fasik yang telah mengejek-Nya di kayu Salib dengan berkata :

"Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah"

Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya : 
"Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami !"

Berbagai peristiwa yang dikisahkan, segalanya tidak bisa disangsikan sebab "keajaiban" tersebut terjadi dihadapan banyak orang. Orang-orang tersebut adalah saksi - saksi dari karya Yesus Kristus semasa pelayanan-Nya di dunia sebagai "Anak Manusia".

------------------------------------------------
2. Indikator 2 : "Nabi dan Guru melakukan kebaikan kepada semua orang dari berbagai strata sosial lebih dari 2 (dua) kali, diakui dan disaksikan oleh minimal dua orang atau lebih". 

Pembuktian :
Menurut ilmu sosial, manusia telah membuat pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) kehidupan sesuai perkembangan jaman. Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat kedalam lapisan-lapisan secara vertikal bertingkat (https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial). Hal ini telah menjadi fakta umum dalam kehidupan manusia, dimana ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial, adalah : kekayaan, kekuasaan atau wewenang, kehormatan dan ilmu pengetahuan. Inilah stratifikasi sosial yang telah dibuat oleh manusia.

Yesus Kristus didalam pelayanan-Nya di dunia sebagai "Anak Manusia", tidak pernah menerapkan stratifikasi sosial seperti yang telah dibuat oleh manusia. Semua orang dianggap sama, Ia tidak memilih-milih orang, baik kaya atau miskin, pemimpin (pejabat) yang memiliki kuasa dan wewenang ataupun masyarakat biasa, orang terhormat atau pengemis dan orang terpelajar atau tidak terpelajar, sebab kesemuanya membutuhkan pertolongan dan keselamatan dari-Nya. Berikut ini adalah beberapa contoh pelayanan yang dilakukan oleh Yesus Kristus kepada semua orang dari berbagai strata sosial : 

Pelayanan Yesus Kristus kepada orang miskin dan lemah
Keberpihakan Yesus Kristus kepada orang miskin dan lemah sangat jelas terlihat semasa pelayanan-Nya di dunia. Sebagian besar mujizat penyembuhan dari sakit-penyakit, mengusir roh jahat dari orang yang kerasukan hingga membangkitkan orang dari keluarga miskin dan tidak mampu. Dalam pengajaran-Nya, Yesus Kristus sangat membela orang miskin dan memberikan pengharapan bagi mereka, Ia pun menentang orang-orang kaya yang sombong karena mereka membanggakan kekayaannya. Hal ini terlihat pada khotbah di bukit, Yesus Kristus menempatkan kalimat "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga(Kitab Matius 5 : 3) sebagai awal pengajaran kepada murid-murid-Nya dan orang banyak. Dan Ia sangat tidak menyukai orang kaya yang sombong, tetapi Ia mengindahkan orang kaya yang murah hati. 

Contoh Yesus Kristus berbuat baik kepada orang miskin dan lemah, antara lain :
  • Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta di Galilea (Matius 8:1-4)--saksinya adalah murid-murid-Nya dan orang banyak yang mengikuti Dia.
  • Yesus menyembuhkan 10 orang kusta di wilayah perbatasan Samaria dan Galilea (Lukas 17 : 11-19).--saksinya adalah murid-murid-Nya dan 10 orang kusta yang disembuhkan.
  • Yesus menyembuhkan dua orang yang kerasukan setan di Gadara (Matius 8:28–34) --saksinya adalah murid-murid-Nya, 2 orang yang telah disembuhkan dari kerasukan setan dan banyak orang dari kota Gadara yang kemudian mengusir Yesus Kristus dari wilayah mereka.
  • Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa (Markus 5 : 1-20)--saksinya adalah murid-murid-Nya, orang yang telah diusir roh jahat dari padanya dan masyarakat di daerah Dekapolis.
  • Yesus menyembuhkan orang lumpuh di Nazareth (Matius 9:1-8)--saksinya adalah murid-murid-Nya, orang lumpuh yang telah disembuhkan, beberapa orang ahli Farisi dan masyarakat di Nazareth.
  • Yesus menyembuhkan seorang tuli dan gagap di Dekapolis (Markus 7:31-37) --saksinya adalah murid-murid-Nya, orang yang telah disembuhkan dan masyarakat di daerah Dekapolis.
  • Yesus menyembuhkan mata dua orang buta (Matius 9:27-31) --saksinya adalah murid-murid-Nya, dua orang yang telah disembuhkan, dan banyak orang di Nazareth.
  • Yesus menyembuhkan seorang bisu yang kerasukan setan (Matius 9:32-34) --saksinya adalah murid-murid-Nya, orang yang telah disembuhkan, beberapa orang Farisi dan banyak orang di Nazareth.
  • Yesus menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya pada hari Sabat (Matius 12:9:15a) -- saksinya adalah murid-murid-Nya, orang yang telah disembuhkan dan beberapa orang Farisi.
  • Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan/epilepsi karena setan (Matius 17:14-21) -- saksinya adalah murid-murid-Nya, anak muda yang telah disembuhkan dan orang tuanya.
  • Yesus menyembuhkan orang buta di Betsaida (Markus 8 : 22 - 26) -- saksinya adalah murid-murid-Nya, orang yang telah disembuhkan dan orang-orang yang membawanya.
  • Yesus menyembuhkan seorang pengemis buta yang bernama Bartimeus anak Timeus di jalan ke luar kota Yerikho (Markus 10:46-52)-- saksinya adalah murid-murid-Nya, Bartimeus dan banyak orang yang berbondong-bondong mengikuti Yesus Kristus dalam perjalanan-Nya.
Ilustrasi : Yesus Kristus menyembuhkan seorang buta
Pelayanan Yesus Kristus kepada orang kaya yang murah hati
Yesus Kristus sangat menentang orang-orang kaya yang sombong, tetapi Ia mengindahkan orang kaya yang murah hati. Ada seorang kaya di  kota Yerikho yang bernama Zakheus, ia seorang kepala pemungut cukai (saat ini dapat di-identikan dengan kepala kolektor pajak). Ketika Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu. Zakheus berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata : “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu. Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacitaTetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya : “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan : “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya : “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang inipun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.” (Lukas 19:1-10).

Zakheus adalah seorang yang kaya, namun ia ingin melihat Yesus Kristus, ia sangat kaget dan diluar dugaannya, sebab Yesus Kristus pun memanggil namanya dan Dia ingin menumpang di rumahnya. Zakheus pun menerima dengan sukacita tawaran Yesus Kristus tersebut, membuat seluruh keluarga dalam rumahnya memperoleh keselamatan. Para saksi tentang kisah Zakheus dipanggil oleh Yesus Kristus adalah murid-murid Yesus Kristus, Zakheus dan anggota keluarganya dan banyak orang di kota Yerikho. Selain Zakheus orang kaya yang pernah menerima pelayanan dari Yesus Kristus, juga ada orang kaya lainnya, yaitu Yusuf, orang Arimatea. Ia telah menjadi murid Yesus Kristus pada saat pelayanan-Nya. Yusuf, orang Arimatea ini selain kaya, ia pun sangat dihormati dikalangan masyarakat maupun pemerintah saat itu.

Ilustrasi : Yesus Kristus memanggil Zakheus menjadi pengikut-Nya
Yusuf, orang Arimatea adalah seorang anggota Majelis Besar agama Yahudi, ia juga adalah seorang yang baik lagi benar dan menanti-nantikan Kerajaan Allah. Yusuf tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu untuk membunuh Yesus Kristus. Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus. Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat. Kisah Yusuf, orang Arimatea yang tertulis dalam kitab Matius 27 : 57 - 61 dan Lukas 23 : 50 - 56. Para saksi tentang kisah Yusuf, orang Arimatea, adalah Maria ibu Yesus, Maria Magdalena dan Maria yang lain, serta Nikodemus, Perwira dan para tentara Romawi yang ditugaskan oleh Pontius Pilatus.

Pelayanan Yesus Kristus kepada para Agamawan atau Rohaniawan Agama Yahudi
Yesus Kristus juga memberikan pelayanan kepada para agamawan atau rohaniawan disaat Ia berada di dunia sebagai "Anak Manusia". Pelayanan Yesus Kristus kepada para agamawan atau rohaniawan, diantaranya adalah :
  • Yesus Kristus membangkitkan anak Yairus, seorang kepala rumah ibadat agama Yahudi  (kitab Markus 5 : 21-43 dan Matius 9 : 18 - 26). Yairus dan keluarganya menjadi murid Yesus Kristus, setelah Dia membangkitkan anaknya ;
  • Yesus Kristus melayani seorang pemimpin Agama Yahudi dari sekte orang Farisi yang bernama Nikodemus. Nikodemus sebelumnya bertemu dengan Yesus Kristus dengan sembunyi-sembunyi dengan tidak diketahui oleh para Imam Yahudi dan ahli-ahli Farisi. Ia bertemu dengan Yesus Kristus dan berdiskusi dengan-Nya dan Yesus Kristus banyak mengajar kepadanya tentang "Lahir Baru". Kisah selengkapnya terdapat dalam kitab Yohanes 3 : 1-20. Dan pada saat penguburan Yesus Kristus, Nikodemus pun hadir bersama -sama dengan Yusuf, orang Arimatea ;
Ilustrasi : Yesus Kristus sedang berdiskusi dengan Nikodemus--seorang Farisi dari agama Yahudi
  • Dalam penjelasan tentang Yusuf orang Arimatea dalam kitab Matius 27 : 57 - 61 dan Lukas 23 : 50 - 56 terlihat secara jelas bahwa Yusuf orang Arimatea adalah seorang anggota Majelis Besar agama Yahudi telah menjadi murid Yesus Kristus secara sembunyi-sembunyi.
Pelayanan Yesus Kristus kepada Perwira (Kepala Tentara) Romawi
Yesus Kristus juga memberikan pelayanan kepada seorang perwira tentara Romawi di Kapernaum. Ketika ia memohon kepada Yesus Kristus untuk menyembuhkan hambanya yang sedang sakit keras, lumpuh dan hambanya itu sangat menderita--hampir mati. Yesus Kristus kemudian memberikan pernyataan bahwa "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.". Dan hamba perwira itu pun sembuh. Kisah ini dapat dicermati dalam kitab Matius 8 : 5-13.

Dengan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa YESUS KRISTUS telah memenuhi indikator 2 : "Nabi dan Guru melakukan kebaikan kepada semua orang dari berbagai strata sosial lebih dari 2 (dua) kali, diakui dan disaksikan oleh minimal dua orang atau lebih".
-------------------------------
3. Indikator 3 : "Nabi dan Guru memiliki perilaku yang tidak bertentangan dengan norma sosial, moralitas dan kesusilaan sehingga ia disukai oleh banyak orang dan diakui serta disaksikan oleh minimal 2 (dua) orang saksi atau lebih". 


Pembuktian :
Yesus Kristus dalam pengajaran-Nya pernah berkata bahwa "Dari buahnya, kamu akan mengenal ajaran-NyaDapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?" (Matius 7 : 16). Sebab setiap pohon dikenal pada buahnyaKarena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur (Lukas 6 : 44). Demikian juga, jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya; jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal (Matius 12 : 33).


Jenis-Jenis Buah Ara
Ilustrasi : Buah Ara dan Pohon Ara
Kitab 1 Timotius 4 : 16 tertulis dengan sangat jelas sebagai "Warning" : "Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau".

Inilah indikator untuk menilai berbagai kemunafikan dan kelicikan banyak nabi dan guru "palsu" yang telah menyebarkan ajaran-ajaran "ketuhanan" di luar kebenaran. Salah satu "buah" yang penting dalam melakukan evaluasi adalah bagaimana perilaku dari seorang nabi dan guru, apakah bertentangan dengan norma sosial, moralitas dan kesusilaan ataukah tidak ?, sebab TUHAN ALLAH telah berfirman : Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." (Matius 15 : 9).

Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut denganperaturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.

Norma merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada awalnya, aturan ini dibentuk secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu disusun atau dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar. Norma tidak boleh dilanggar. Siapa pun yang melanggar norma atau tidak bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan memperoleh hukuman

Norma kesusilaan dan moralitas adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak. Dari adanya norma kesusilaan, seseorang dapat membedakan baik dan buruk. Pelanggaran norma kesusilaan berdampak atau berakibat dari sanksi yang sifatnya pengucilan secara fisik mapun secara batin, contohnya : Dilarang melakukan pelacuran, perzinaan, mencuri, menghormati orang tua, bersikap jujur dan adil dalam masyarakat, tidak memfitnah orang lain dan selalu menolong orang lain dan lain-lain yang tidak mencemarkan nama baik orang lain ataupun diri sendiri.

Norma-norma tersebut dapat disebut dengan istilah "Etika". Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ETHOS” dan “ETHIKOS” yang berarti : kesusilaan, perasaan batin, ketulusan, keinginan hati atau kecenderungan hati dengan mana orang melakukan suatu perbuatan. Etika juga bisa berarti sebagai nilai-nilai atau aturan khusus/larangan, kewajian serta hal-hal yang layak dilakukan menurut pandangan masyarakat. Norma atau etika adalah sesuatu yang menyangkut perilaku, pandangan, motivasi, atau suatu ajaran dan wajib diterapkan oleh seseorang baik pikiran, perkataan dan perbuatan didalam masyarakat.


Didalam pelayanan-Nya, Yesus Kristus banyak mengajar tentang berbagai etika atau norma sosial, kesusilaan dan moralitas kepada banyak orang, dan Ia sendiri tidak pernah memiliki perilaku yang bertentangan dengan norma sosial, moralitas dan kesusilaan sejak kecil hingga dewasa. Dalam kitab Lukas 2 : 52 menyatakan bahwa : "Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia". 

Dengan demikian, Yesus Kristus telah menjadi contoh dan teladan dalam melakukan berbagai norma sosial, kesusilaan dan moralitas. Ia melakukan sebagaimana apa yang telah diajarkan-Nya. Ada banyak hal yang diajarkan oleh Yesus Kristus terkait norma-norma sosial, kesusilaan dan moralitas. Berikut ini adalah beberapa contoh ajaran Yesus Kristus tentang hal tersebut dan Dia sendiri pun melakukannya, diantaranya :
  • Yesus Kristus mengajarkan menghormati Ayah dan Ibu, terdapat dalam Matius 19 : 19, yakni : "hormatilah ayahmu dan ibumu", hal ini pun didukung oleh hukum manapun di dunia. Yesus Kristus sangat menghormati dan menghargai orang tuanya sejak Ia berumur 12 tahun, berikut kisahnya dalam Lukas 2 : 41 - 52 :  Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah. Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu. Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya. Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka. Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia. Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka. Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya. Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya : "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau.Jawab-Nya kepada mereka : "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?" Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka. Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.
  • Yesus Kristus mengajarkan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri, terdapat dalam Matius 19 : 19 dan 22 : 39, yakni : "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri". Jika kita mengasihi orang lain seperti diri kita sendiri, maka kita tidak akan pernah membenci orang lain apalagi membunuh, mencuri milik orang lain, tidak selingkuh atau berzinah dengan perempuan lain dan istri orang lain, memfitnah dan menyusahkan orang lain. Hal ini pun didukung oleh hukum manapun di dunia ;
  • Yesus Kristus mengajarkan untuk merendahkan diri dan tidak sombong, terdapat dalam Lukas 14 : 8, yakni : "Kalau seorang mengundang engkau ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan, sebab mungkin orang itu telah mengundang seorang yang lebih terhormat dari padamu" ;
  • Yesus Kristus mengajarkan untuk tunduk dan taat kepada aturan pemerintah, contohnya Yesus Kristus menyuruh Simon Petrus untuk membayar pajak kepada Kaisar atau pemerintah. Hal ini sesuai dengan "hukum positif" di kerajaan atau negara manapun. Demikian kata Yesus Kristus : "Kalau begitu berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" (kitab Lukas 20:25). Dengan demikian, Yesus Kristus mengajarkan, jika kita menjadi pengikut-Nya, kita wajib menghormati, tunduk dan taat kepada peraturan dan hukum yang dibuat oleh Pemerintah atau Negara. Tidak boleh melakukan "Makar", memaksakan kehendak demi kepentingan diri sendiri atau kelompoknya, menentang dan melanggar aturan hukum yang berlaku, sebab ingatkanlah bahwa Kristen wajib tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik (Titus 3 : 1), sebab pemimpin-pemimpinmu, mereka yang berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu (Ibrani 13 : 17).
  • Yesus Kristus mengajarkan untuk mengampuni (memaafkan) sesama manusia. Hal ini terlihat dalam kitab Matius 6 : 14 : "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga." Hal ini telah ditunjukkan oleh Yesus Kristus pada saat Ia tergantung di kayu Salib, Ia tidak membenci orang-orang yang telah memusuhi, mendakwa, memukul, meludahi, mengejek dan menyalibkan-Nya, namun Ia mengampuni semua perbuatan mereka. Demikian perkataan Yesus Kristus saat Ia disalibkan : "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23 : 34).
  • Yesus Kristus mengajarkan suami-istri untuk tidak bercerai. Hal ini terlihat dalam kitab Lukas 16 : 18 : "Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah ; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah.", dan dalam kitab Matius  5 : 23 : "Tetapi Aku berkata kepadamu : Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah."
  • Yesus Kristus melarang untuk marah dan menyebut orang dengan istilah "Kafir" atau "Jahil". Hal ini terdapat dalam kitab Lukas 5 : 22 : " Tetapi Aku berkata kepadamu : Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum; siapa yang berkata kepada saudaranya : Kafir! harus dihadapkan ke Mahkamah Agama dan siapa yang berkata : Jahil ! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.". Itu sebabnya, Kristen jangan menyebut "Kafir" dan "Jahil" kepada siapapun, karena hal ini dilarang oleh TUHAN ALLAH.
  • Banyak hal telah diajarkan oleh Yesus Kristus kepada banyak orang tentang ajaran "Kebaikan" dan "Kebenaran", bahkan dengan hidup dan perilaku-Nya menjadi contoh dan teladan yang baik dan benar dalam hal hubungan kepada Allah dan manusia. 
Dalam pengajaran-Nya, Yesus Kristus memberikan pengertian dan perbedaan antara Perintah Allah dan adat istiadat/tradisi manusia yang dibuat oleh orang Yahudi, terlihat secara jelas dalam kitab Markus 7 : 1 -23. Berikut ini kisahnya :

Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya : "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?

Jawab-Nya kepada mereka : "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis : Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-KuPercuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.

Yesus berkata pula kepada mereka : "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata : Hormatilah ayahmu dan ibumu! dan : Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati. Tetapi kamu berkata : Kalau seorang berkata kepada bapanya atau ibunya : Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk korban--yaitu persembahan kepada Allah--, maka kamu tidak membiarkannya lagi berbuat sesuatupun untuk bapanya atau ibunya. 

Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan." Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka : "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia mendengar!). Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya : "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?". 

Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi : "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."

Dengan demikian Yesus Kristus telah memenuhi indikator ke-3, karena kehidupan dan perilaku-Nya tidak bertentangan dengan norma sosial, moralitas dan kesusilaan. Yesus Kristus disukai oleh banyak orang, diakui dan disaksikan oleh banyak saksi, baik orang tua dan saudara-saudara-Nya, murid-murid-Nya, imam-imam Yahudi, Pemerintah Romawi dan banyak orang asing yang tidak dikenal sebelumnya.
-----------------------------
4. Indikator 4 : "Nabi dan Guru tidak memiliki kesalahan atau “cela” dan tidak ditemukan kesalahan pada dirinya, yang diakui oleh minimal 2 (dua) saksi yang dipercaya". 

Pembuktian :
Yesus Kristus tidak pernah membuat kesalahan atau “cela” dan tidak ditemukan kesalahan pada dirinya, yang diakui oleh minimal 2 (dua) saksi yang dipercaya. Berikut ini bukti pengakuan dari pihak-pihak yang mengakui bahwa Yesus Kristus tidak pernah membuat kesalahan/"cela", ataupun melakukan pelanggaran terhadap "hukum positif" atau hukum pemerintah.


Pengakuan Pontius Pilatus bahwa Yesus Kristus tidak ada kesalahan 
Setelah Pilatus melakukan pemeriksaan terhadap Yesus Kristus tentang berbagai pelanggaran yang dituduhkan oleh Imam-imam Yahudi kepada-Nya, namun ia tidak menemukan kesalahan pada Yesus Kristus sesuai dengan hukum dan peraturan pemerintah Romawi, sehingga Pilatus menyatakan bahwa Yesus Kristus tidak bersalah terhadap hukum Romawi. Pontius Pilatus adalah seorang Wali Negeri yang ditunjuk oleh pemerintah Romawi sebagai perwakilan Kaisar Romawi. 

Sebagai Wali Negeri, Pilatus juga berperan sebagai "hakim" yang memiliki otoritas untuk mengadili setiap pelanggaran hukum dan memberikan hukuman bagi para pelanggar hukum di wilayah tersebut. Saat itu, Pontius Pilatus menyatakan bahwa ia tidak mendapatkan satu kesalahan apapun pada diri Yesus Kristus, namun Imam-Imam Yahudi tetap bersikeras dengan tuduhan mereka, namun tuduhan mereka bukan-lah "hukum positif" yang berlaku bagi pemerintah Romawi, tetapi tuduhan mereka adalah hukum menurut agama Yahudi, dan hal itu tidak diperhitungkan oleh pemerintah Romawi. Demikian pernyataan Pontius Pilatus setelah melakukan "investigasi" dan "penyidikan" kepada Yesus Kristus :"Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka : "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya." (Yohanes 18 : 38b). Dalam kitab Lukas 23 : 13-25 tertulis peristiwa tersebut  : 

"Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat, dan berkata kepada mereka : "Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-NyaDan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.(Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.) 

Tetapi mereka berteriak bersama-sama : "Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan. Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus. Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya : "Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!" Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka : "Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka. Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkanDan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya.

Imam-imam kepala agama Yahudi mengajukan banyak tuduhan terhadap Yesus Kristus. Mereka berkata : "Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja." (Markus 15:3 dan Lukas 23:2). Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus : "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus, yang disebut Kristus?"(Matius 27:22; Markus 15:12 dan Lukas 23:20), tetapi mereka berteriak membalasnya, mereka semua berseru: "Ia harus disalibkan! Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!"(Matius 27:22; Markus 15:13; Lukas 23:21).

Pilatus berkata berkali-kali kepada mereka : "Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahan pun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya."(Matius 27:23; Markus 15:14 dan Lukas 23:22). Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia. Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan mereka berkata: "Salam, hai raja orang Yahudi!" Lalu mereka menampar muka-Nya. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka : "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya." (Yohanes 19:1-4). 
Ilustrasi : Yesus Kristus diadili oleh Pontius Pilatus
Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka : "Lihatlah manusia itu!" (bahasa Yunani : Ecce homo). Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka: "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka : "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya." Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya : "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah." Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, lalu ia masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus : "Dari manakah asal-Mu?" Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus kepada-Nya : "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk menyalibkan Engkau?" 

Yesus menjawab : "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu : dia, yang menyerahkan Aku kepadamu, lebih besar dosanya.

Pilatus terus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak : "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar. Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar." Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan Paskah, kira-kira jam 12 hitungan waktu ala Yahudi (hitungan waktu ala Romawi : pukul 6 pagi) --(Yohanes 19:14). Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi itu : "Inilah rajamu!" Maka berteriaklah mereka : "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka : "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala : "Kami tidak mempunyai raja selain daripada Kaisar!" (Yohanes 19:5-15).

Ilustrasi : Imam-imam agama Yahudi dan pengikutnya yang menuntut Yesus Kristus untuk disalibkan
Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!" Dan seluruh rakyat itu menjawab : " Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami! " (Matius 27:24-25). Dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka. Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan. Dan ia melepaskan Barabas, orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, (Matius 27:26; Markus 15:15 dan Lukas 23:23-25), tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk disesah, diperlakukan semau-maunya dan disalibkan. (Matius 27:26; Markus 15:15; Lukas 23:25 dan Yohanes 19:16).

Dalam kisah ini, menunjukkan bahwa Yesus Kristus tidak bersalah selama dalam pelayanan-Nya, baik di mata "hukum" dan "pengadilan" Romawi, maupun Herodes - raja Yudea. Namun karena desakan banyak orang-orang yang telah di hasut dan di "bayar" oleh imam-imam Yahudi untuk melakukan "demonstrasi", maka Pilatus takut kepada "massa" Yahudi tersebut, sehingga ia melepaskan Yesus Kristus untuk disalibkan. 

Hal yang sangat ironis, Yesus Kristus didakwa dengan hukum Agama Yahudi yang bukan "hukum positif", tetapi Dia dihukum menurut hukuman bagi para pelanggar hukum Romawi akibat atas desakan atau "demonstrasi", pemaksaan kehendak dan tuntutan masyarakat. Inilah yang disebut : "Kezaliman", ketidakadilan atau tindakan yang semena-mena yang dilakukan oleh orang-orang yang menyebut dirinya beragama, yakni menghukum seseorang yang tidak bersalah menurut hukum positif, tetapi menghukum dengan menggunakan hukum Agama Yahudi yang ditunggangi oleh kejahatan para pemimpin-pemimpinnya.

Pengakuan Kepala Tentara Romawi Saat Yesus Kristus di Salibkan, Ia berkata bahwa : Yesus Kristus adalah Orang Benar
Pada saat Yesus Kristus mati di kayu Salib, seorang kepala tentara Romawi berkata di hadapan mayat Yesus Kristus yang masih tergantung di kayu Salib, yakni setelah Dia menyerahkan nyawa-Nya, berkata demikian : "Sungguh, orang ini adalah orang benar!" (kitab Lukas 23 : 47). Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk menonton penyaliban Yesus Kristus, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri, karena menyesal dengan perbuatan mereka yang jahat. Tentunya, mereka itulah yang sejak awal melakukan "demonstrasi" dihadapan Pontius Pilatus untuk menghukum Yesus Kristus. Namun semuanya sudah terjadi sesuai kehendak-Nya. Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu. 

Ilustrasi : Yesus Kristus di salibkan, bukan karena kesalahan dan pelanggaran-Nya
Ilustrasi :  Kepala Tentara Romawi yang menyalibkan Yesus Kristus, saksi kematian Yesus Kristus dan ia berkata : " Sungguh, orang ini adalah Orang Benar !"
----------------------------
5. Indikator 5 : "Nabi dan Guru tidak pernah menyusahkan dan menyakiti sesama manusia dan hal ini diakui serta disaksikan oleh minimal 2 (dua) orang saksi atau lebih". 

Pembuktian :
Kisah Penangkapan Yesus Kristus di Taman Getsemani (baca kitab Matius 26 : 47-56, Lukas 22 : 47 dan Yohanes 18 : 1-11), berikut kisahnya : 


Ilustrasi : Situasi Penangkapan Yesus Kristus
Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka : "Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia." Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata : "Salam Rabi," lalu mencium Dia. Tetapi Yesus berkata kepadanya : "Hai teman, untuk itukah engkau datang?" Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya. 

Tetapi seorang dari mereka yang menyertai Yesus mengulurkan tangannya (dalam kitab Yohanes 18 : 10, orang itu adalah Simon Petrus), menghunus pedangnya dan menetakkannya kepada hamba Imam Besar (yang bernama Malkhus) sehingga putus telinganya. Maka kata Yesus kepadanya : "Masukkan pedang itu kembali ke dalam sarungnya, sebab barangsiapa menggunakan pedang, akan binasa oleh pedang. Atau kausangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku? Jika begitu, bagaimanakah akan digenapi yang tertulis dalam Kitab Suci, yang mengatakan bahwa harus terjadi demikian?" 

Pada saat itu Yesus berkata kepada orang banyak : "Sangkamu Aku ini penyamun, maka kamu datang lengkap dengan pedang dan pentung untuk menangkap Aku? Padahal tiap-tiap hari Aku duduk mengajar di Bait Allah, dan kamu tidak menangkap Aku. Akan tetapi semua ini terjadi supaya genap yang ada tertulis dalam kitab nabi-nabi." Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri. 


Ilustrasi : Simon Petrus memotong telinga Malkhus dengan pedang, Yesus Kristus pun Memarahinya dan menyembuhkan telinga Malkhus yang terputus
Dalam kitab Lukas 22 : 50-51, menyatakan bahwa setelah Simon Petrus memotong telinga kanan Malkhus, Yesus Kristus pun menjamah dan menyembuhkan telinga Malkhus yang terpotong itu. Hal ini menunjukkan bahwa Yesus Kristus menolong orang walau orang itu telah dan akan berbuat jahat kepada-Nya, sehingga semuanya sesuai dengan kehendak Allah, dan Yesus Kristus tidak mau menyakiti sesama manusia. Peristiwa ini disaksikan oleh Murid-Murid Yesus, Imam-imam Yahudi, orang-orang Farisi, pengawal-pengawal bait Allah, Malkhus dan Yudas Iskariot.

Kisah Yesus Kristus menolong seorang perempuan Siro-Fenisia (baca kitab Markus 7 : 24-30), berikut kisahnya : 
Lalu Yesus berangkat dari situ dan pergi ke daerah Tirus. Ia masuk ke sebuah rumah dan tidak mau bahwa ada orang yang mengetahuinya, tetapi kedatangan-Nya tidak dapat dirahasiakan. Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya
Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya. Lalu Yesus berkata kepadanya : "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Tetapi perempuan itu menjawab : "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak." Maka kata Yesus kepada perempuan itu : "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu." Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

Pada kedua contoh tersebut diatas, Yesus Kristus sebagai Nabi dan Guru tidak pernah menyusahkan dan menyakiti sesama manusia.
---------------------------
6. Indikator 6 : "Nabi dan Guru hidup bersih dengan tidak bernoda sehingga layak disebut sebagai Orang Yang Tidak Berdosa". 

Pembuktian :
Sebelumnya telah dijelaskan banyak hal disertai contoh-contoh dan bukti bahwa Yesus Kristus selama berada di dunia sebagai "Anak Manusia" telah melakukan kebaikan dan kebenaran kepada banyak orang dari berbagai strata sosial. Hal ini terlihat pada pengakuan banyak saksi tentang semua pekerjaan yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus.

Indikator "Nabi dan Guru hidup bersih dengan tidak bernoda sehingga layak disebut sebagai Orang Yang Tidak Berdosa" penting untuk dicermati karena hal ini adalah sesuatu yang sangat prinsip dan "krusial", sehingga dalam pengkajiannya perlu dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian. Pengkajian terhadap isi Alkitab Kristen tidak boleh dilakukan dengan "sembarangan", tetapi harus dibimbing dan dituntun oleh Roh Kudus (Lukas 12 : 12). 

Oleh sebab itu, kitab 2 Petrus 1 : 20-21 menunjukkan bahwa : "Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendirisebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah".

Roh Kudus adalah "Oknum dengan otoritas tertinggi" dalam proses penyusunan Alkitab Kristen, sebab Dia yang telah memberikan ilham bagi para nabi Israel, rasul-rasul dan murid-murid Yesus Kristus dalam penulisan seluruh isi Alkitab. Dengan demikian, Alkitab tidak bisa ditafsirkan menurut kemauan dan keinginan manusia yang bertentangan dengan kehendak TUHAN ALLAH, karena sangat beresiko tinggi yakni "penghujatan terhadap Roh Kudus". Penghujatan terhadap Roh Kudus adalah suatu "dosa yang tidak bisa diampuni" (Matius 12 : 31), dan membuat seseorang akan mendapatkan "maut" /"kematian kekal" (Markus 3 : 29 dan Lukas 12 : 10). 

Dosa adalah segala perasaan, pikiran dan perbuatan yang tidak sesuai atau melanggar perintah dan kehendak Allah--pelanggaran terhadap hukum Allah (1 Yohanes 3 : 4), semua kejahatan adalah dosa (1 Yohanes 5 : 17). Alkitab juga mengatakan bahwa jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa (Yakobus 4 : 17), dan dosa telah membuat manusia terpisah dari Allah. Definisi "Dosa" tersebut merupakan pengertian yang sangat spesifik, sehingga tidak dibutuhkan adanya tafsiran lain tentang dosa.

Sebenarnya sangatlah sederhana, Alkitab telah menunjukkan bahwa ada 3 (tiga) persyaratan utama untuk menyebut seseorang tidak pernah berbuat dosa atau "tidak berdosa", yaitu :
  1. Ia memiliki perasaan (hati), pikiran (jiwa) dan perbuatan (akal budi) yang tidak bertentangan dengan perintah dan kehendak Allah (baca kitab Ulangan 6 : 5 dan Matius 22 :37) ;
  2. Ia tidak melakukan pelanggaran terhadap hukum Allah (baca kitab 1 Yohanes 3 : 4) ;
  3. Jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, dan ia tidak melakukannya, maka ia tidak berdosa (baca kitab Yakobus 4 : 17).
Berdasarkan definisi dosa dan 3 (tiga) persyaratan utama seperti diatas, maka Kristen dapat menyebut dan mengaku bahwa Yesus Kristus tidak pernah berbuat dosa atau Yesus Kristus tidak berdosa, sebab Yesus Kristus memiliki perasaan, pikiran dan perbuatan yang sesuai dengan perintah dan kehendak Allah, Dia tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap hukum Allah, dan selalu melakukan kebaikan sebagaimana Dia harus berbuat baik. Bahkan Yesus Kristus sendiri telah mengatakan bahwa diri-Nya tidak pernah berbuat dosa, seperti tertulis dalam kitab Yohanes 8 : 46, yakni : 


"Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku "


Pernyataan Yesus Kristus bahwa diri-Nya tidak pernah berbuat dosa, disampaikan kepada banyak orang, disitu juga terdapat para Imam-Imam Yahudi, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Yesus Kristus untuk menunjukkan jati diri-Nya secara transparan, jelas dan tegas di dalam Bait Allah, yaitu : 

  • Diri-Nya adalah Terang Dunia ; demikian kata Yesus Kristus : "Akulah terang duniabarangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8 : 12).
  • Kesaksian-Nya adalah BenarJawab Yesus kepada mereka, kata-Nya :"Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorangpun, dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku. Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah ; Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku." (Yohanes 8 : 14-18). 
  • Yesus Kristus adalah Bapa dan Dia tidak berasal dari dunia iniMaka kata mereka kepada-Nya : "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus : "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku." (Yohanes 8 : 19). Lalu Yesus Kristus berkata kepada para Imam-Imam Yahudi, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi serta banyak orang yang mendengar-Nya "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." (Yohanes 8 : 23-24). Maka kata mereka kepada-Nya : "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka : "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia." Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus :"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."
  • Yesus Kristus menyatakan bahwa semua perkataan-Nya adalah Firman, dan Dia yang akan memerdekakan manusia dari dosaMaka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya : "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." Jawab mereka : "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun. Bagaimana Engkau dapat berkata : Kamu akan merdeka?" Kata Yesus kepada mereka : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.". "Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu dengar dari bapamu. " (Yohanes 8 : 31-38). Yesus Kristus sebagai " Anak Manusia" yang tidak pernah berbuat dosa, sehingga Dia berkuasa untuk mengampuni dosa manusia (Markus 2 : 5 dan 1 Yohanes 3 : 5).
  • Iblis-lah adalah bapa bagi orang fasik yang mengatakan bahwa "Yesus Kristus telah berbuat dosa", sebab iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta Kata Yesus kepada mereka : "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku. Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab iblis adalah pendusta dan bapa segala dusta. Tetapi karena Aku mengatakan kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepada-Ku. Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa? Apabila Aku mengatakan kebenaran, mengapakah kamu tidak percaya kepada-Ku?Barangsiapa berasal dari Allah, ia mendengarkan firman Allah; itulah sebabnya kamu tidak mendengarkannya, karena kamu tidak berasal dari Allah.". 
Banyak kesaksian bahwa Yesus Kristus hidup bersih dengan tidak bernoda sehingga layak disebut sebagai "Orang Yang Tidak Berdosa". Berikut ini adalah kesaksian Bapa, Allah Yang Maha Besar, malaikat dan banyak orang bahwa Yesus Kristus adalah Allah dan Tuhan, "Kudus" atau "Tidak Berdosa" :
  • Kesaksian Malaikat dalam kitab Lukas 1 : 35. Perkataan malaikat kepada Maria-ibu Yesus : "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau ; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah ;
  • Kitab Ibrani 4 : 15 memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus, yaitu : " Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." 
  • Yesus Kristus jauh lebih tinggi dari para malaikat, dan semua malaikat Allah harus menyembah Yesus Kristus (Ibrani 1 : 4 dan 1 : 6).
  • Allah Yang Maha Besar memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus, dan Ia menyebut Yesus Kristus adalah Allah dan Tuhan
Perhatikan kesaksian Allah Yang Maha Besar tentang Yesus Kristus dalam kitab Ibrani 1 : 5 - 14, sebagai berikut : 
  • Karena kepada siapakah di antara malaikat-malaikat itu pernah Ia katakan : "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini ?" dan "Aku akan menjadi Bapa-Nya, dan Ia akan menjadi Anak-Ku?
  • Dan ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata : "Semua malaikat Allah harus menyembah Dia." Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata : "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
  • Tetapi tentang Anak Ia berkata : " Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan ; sebab itu Allah, Allah-Mu telah mengurapi Engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutu-Mu.
  • Dan : "Pada mulanya, ya Tuhan, Engkau telah meletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-MuSemuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian; seperti jubah akan Engkau gulungkan mereka, dan seperti persalinan mereka akan diubah, tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan."  seperti yang tertulis dalam kitab Mazmur 102 : 27.
  • Dan kepada siapakah di antara malaikat itu pernah Ia berkata : "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu? "Bukankah mereka semua adalah roh-roh yang melayani, yang diutus untuk melayani mereka yang harus memperoleh keselamatan?
Dengan kesaksian dari Bapa, Allah Yang Maha Besar telah jelas dan "memeteraikan" secara sah, bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN ALLAH, sebab hanya Allah yang tidak berdosa (1 Yohanes 3 : 5), Dia adalah TUHAN, Allah Yang Maha Kudus. 

Namun ada banyak orang dari berbagai pihak, berusaha untuk menyatakan bahwa Yesus Kristus pernah atau telah berbuat dosa menurut tafsiran-tafsiran sendiri, dan tafsiran-tafsiran mereka tersebut adalah salah dan bodoh, sebab mereka menggunakan kriteria dan persyaratan yang salah, tidak sesuai dan menentang kehendak TUHAN ALLAH. Orang-orang fasik tersebut adalah para pendusta dan iblis-lah sebagai bapa bagi mereka. Si pendusta dan keturunannya itu telah membuat berbagai kriteria menurut pemahaman mereka sendiri diluar dari isi Alkitab untuk menggugat Yesus Kristus sebagai TUHAN ALLAH. 

Orang-orang fasik tersebut berusaha untuk menunjukkan ibadah dan bakti mereka kepada Allah Yang Maha Besar menurut tafsirannya sendiri dengan "iman yang kosong", tetapi mereka tidak sadar bahwa sebenarnya mereka telah dan sedang "membangkang" terhadap kehendak-Nya dan menghujat Dia dengan menolak Yesus Kristus sebagai Allah dan Tuhan, sedangkan Bapa, Allah Yang Maha Besar telah memberikan kesaksian tentang diri-Nya sendiri, seperti kesaksian Yesus Kristus tentang Bapa-Nya. Akibat tafsiran yang "bodoh" dan "iman yang kosong" tersebut membuat mereka tidak bisa mengenal Sang Pencipta Semesta Alam.

Pembangkangan kepada Allah telah dilakukan lebih dahulu oleh iblis dan selanjutnya para keturunan iblis pun mengikuti jejak bapanya dengan menolak dan menghujat Roh Kudus. Karena itu setiap orang, terutama KRISTEN harus lebih teliti dan memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus. Sebab kalau firman yang dikatakan dengan perantaraan malaikat-malaikat tetap berlaku, dan setiap pelanggaran dan ketidaktaatan mendapat balasan yang setimpalbagaimanakah kita akan luput, jikalau kita menyia-nyiakan keselamatan yang sebesar itu, yang mula-mula diberitakan oleh Tuhan dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan Allah meneguhkan kesaksian para nabi Israel, rasul-rasul dan murid-murid Yesus Kristus oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karena Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya (Ibrani 2 : 1-4).

Dengan penjelasan tersebut diatas, maka Yesus Kristus telah memenuhi indikator 6 : "Nabi dan Guru hidup bersih dengan tidak bernoda sehingga layak disebut sebagai Orang Yang Tidak Berdosa". Dan kesaksian Allah Yang Maha Besar, bahwa Yesus Kristus adalah Allah dan Tuhan, telah memeteraikan diri-Nya sebagai TUHAN ALLAH. Allah Yang Maha Besar telah bersaksi tentang diri-Nya sendiri, mengapa masih ada manusia yang menyangkali bahwa YESUS KRISTUS adalah TUHAN ALLAH..?.

--------------------------------------------
7. Indikator 7 : "Nabi dan Guru memiliki murid-murid yang dapat meneruskan ajaran-nya". 

Pembuktian :
Selama berada di dunia, Yesus Kristus memiliki banyak murid dan pengikut. Diawal pelayanan-Nya, Yesus Kristus telah memilih 12 orang yang disebut "rasul" seperti yang tertulis dalam Lukas 6 : 12-16. Dalam kisah pelayanan-Nya, Yesus Kristus telah dikhianati oleh salah seorang murid-Nya, yakni : Yudas Iskariot. Dan kemudian setelah terangkat ke Sorga, Yesus Kristus menampakkan diri kepada Saulus dan memilihnya menjadi salah satu rasul-Nya, dan diberi nama Paulus. Kitab Lukas 6 : 12-16 tertulis dengan jelas siapa-siapa yang telah menjadi rasul Yesus Kristus, yaitu :
  1. Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus Simon yang diberi nama Petrus (Bahasa Yunani : petrospetra ; Bahasa Aram : kēfas ; artinya "Batu Karang") oleh Yesus, dikenal pula dengan sebutan Simon bar Yonah (Bahasa Aram) atau Simon bin Yunus, Kefas (Bahasa Aram), dan Simon Petrus. Pekerjaannya sebelum mengikut Yesus adalah nelayan dari Betsaida "di Galilea" (Yohanes 1:44).
  2. Andreas saudara Simon ; nelayan dari Betsaida, dan murid Yohanes Pembaptis, adalah Rasul Yang Pertama Kali Dipanggil.
  3. Yakobusanak Zebedeus.
  4. Yohanesanak Zebedeus, yang disebut Boanerges.
  5. Filipusdari Betsaida "di Galilea" (Yohanes 1:44 dan 12:21).
  6. Bartolomeusdalam Bahasa Aram "bar-Talemai", "putra Talemai" atau "orang Ptolemais". Rasul ini diidentifikasikan dengan Natanael yang disebut dalam kitab Yohanes1:45 dan 1:51.
  7. Matiussi pemungut cukai, dianggap sama dengan Lewi anak Alfeus.
  8. Tomasnamanya berasal dari kata bahasa Aram T'oma' = kembar, juga dikenal sebagai Didimus, dan kata bahasa Yunani Didymous = kembar.
  9. Yakobus anak Alfeus ;umumnya dikenal sebagai Yakobus Kecil. Kadang-kadang juga dikenal sebagai Yakobus Si Orang Benar.
  10. Simon yang disebut orang Zelot.
  11. Yudas anak Yakobus ; Tadeus (dalam Injil Matius dan Markus) atau Yudas anak Yakobus dalam Injil Lukas dan Kisah Para Rasul.
  12. Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat ; nama Iskariot dapat berarti kota-kota Yudea di Keriot atau pun berarti sikarii (para pejuang pergerakan nasional Yahudi), atau berarti Isakhar. Juga disebut (misalnya dalam Yohanes 6:71 dan 13:26) sebagai "Yudas, anak Simon". Dia digantikan sebagai rasul dalam Kitab Kisah Para Rasul oleh Matias berdasarkan undian. 
Sesudah Yudas Iskariot mengkhianati Kristus dan bunuh diri karena rasa bersalahnya sebelum kebangkitan Yesus, jumlah para rasul tinggal sebelas orang. Menurut Kisah Para Rasul 1:16–20, Petrus berkata, "Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu… Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini… Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur : Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya dan Biarlah jabatannya diambil orang lain.'

Setelah kenaikan Kristus dan sebelum hari Pentakosta, para rasul yang tersisa memilih rasul yang keduabelas dengan cara membuang undi, cara tradisional Yahudi untuk mengetahui kehendak Allah. Undian tersebut jatuh pada Matias, yang kemudian menjadi yang terakhir dari Keduabelas Rasul. Penggunaan cara tradisional Yahudi tersebut, dinilai bukan sebagai konsep pemilihan rasul oleh Yesus Kristus, sebab "kebijakan" tersebut adalah hasil analisis para rasul-rasul untuk memilih pengganti Yudas Iskariot. Namun, Yesus Kristus telah menunjukkan konsep pemilihan rasul pengganti Yudas Iskariot menurut kehendak-Nya, yakni Saulus yang disebut Paulus.

Jadi Matias dipilih menggantikan Yudas Iskariot menurut "kebijakan" rasul-rasul dengan cara tradisional Yahudi (undian), sedangkan Paulus dipilih sebagai rasul menurut kehendak Yesus Kristus.

Istilah "rasul" hanya ditujukan kepada keduabelas murid "mula-mula", yaitu mereka yang dibimbing dan selalu bersama-sama dengan Yesus Kristus setiap saat selama pelayanan-Nya di dunia. Para rasul tersebut mendapatkan tugas dan tanggungjawab khusus oleh Yesus Kristus untuk melanjutkan "ajaran"-Nya, karena itu "rasul" dapat disebut sebagai "saksi" Yesus Kristus. Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Saksi adalah orang yang melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa (kejadian); orang yang dimintai hadir pada suatu peristiwa yang dianggap mengetahui kejadian tersebut agar pada suatu ketika, apabila diperlukan, dapat memberikan keterangan yang membenarkan bahwa peristiwa itu sungguh-sungguh terjadi ; orang yang memberikan keterangan di muka hakim untuk kepentingan pendakwa atau terdakwa : keterangan (bukti pernyataan) yang diberikan oleh orang yang melihat atau mengetahui; bukti kebenaran : ia berani memberi -- dengan sumpah; orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang didengarnya, dilihatnya, atau dialaminya sendiri. Sehingga dalam hal ini, Yesus Kristus telah memilih para rasul-Nya untuk menjadi saksi tentang kehidupan, karya dan ajaran-Nya selama Dia berada di dunia dan selanjutnya mengutus mereka untuk menjadikan umat manusia sebagai murid-murid dan pengikut Yesus Kristus.

----------------------------------
8. Indikator 8 : "Nabi dan Guru hidup seperti manusia secara sempurna seperti manusia lain". 

Pembuktian :
Yesus Kristus telah lahir kedalam dunia dan menjalani hidup sebagai "Anak Manusia", Dia menjalani kehidupan sebagaimana layaknya manusia lain, yaitu :
  • Lahir dari rahim seorang perempuan sebagaimana bayi manusia lainnya ;
  • Diasuh, di-didik dan dibesarkan oleh orang tua-Nya ;
  • Menjalani aktivitas hidup sebagai manusia normal, seperti : makan, minum, lapar, tidur, berbicara, sedih, menangis, marah, mempunyai teman, berinteraksi dengan orang lain, merasa disakiti, mengasihi, ingin dikasihi, bekerja, dan aktivitas kehidupan lainnya, kecuali beberapa hal, yakni : tidak membenci orang, tidak berbuat jahat kepada orang lain dan Ia tidak menikah. Itu sebabnya, Dia disebut "kudus" dan "tidak berdosa" ;
  • Mengalami kematian jasmani, seperti manusia lainnya, namun Dia bangkit kembali setelah kematian-Nya.
Seluruh kisah kehidupan Yesus Kristus telah tertulis dengan sangat jelas dalam Alkitab Kristen, yakni kitab Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan kitab lainnya. Kehidupan-Nya sebagai "Anak Manusia" menunjukkan bahwa TUHAN ALLAH bisa menjadi manusia yang sempurna dan hidup seperti manusia dengan tanpa dosa atau cela, sehingga Dia adalah Allah Yang Maha Kuasa, Allah Yang Maha Tinggi, Allah Yang Maha Besar, Allah Yang Maha Kudus, Imam Besar Yang Maha Tinggi, Juruselamat Manusia, dan Hakim Yang Adil dan Benar. 

Terkait tentang Yesus Kristus sebagai "Bayi Kudus", "Anak Manusia" dan Mengapa Yesus Kristus tidak menikah ? akan dipaparkan secara mendetail dalam tulisan berikutnya. 

Dengan demikian, Yesus Kristus memenuhi indikator "Nabi dan Guru hidup seperti manusia secara sempurna seperti manusia lain" dan terdapat banyak saksi yang dipercaya tentang hal ini seperti yang tertulis dalam Alkitab Kristen.

--------------------------------
9. Indikator 9 : "Nabi dan Guru melakukan sesuatu yang “istimewa” dan “luar biasa” dan hal ini tidak bisa dilakukan oleh siapapun juga di dunia ini, diakui serta disaksikan oleh minimal 2 (dua) orang saksi atau lebih". 

Pembuktian :
Banyak hal telah ditunjukkan oleh Yesus Kristus sebagai Nabi dan Guru, dimana Dia telah melakukan sesuatu yang sangat “istimewa” dan “luar biasa”, yang tidak bisa dilakukan oleh siapapun juga di dunia ini. Diakui serta disaksikan oleh lebih dari 2 (dua) orang saksi sebagai bukti keabsahan-Nya. 

Berikut ini adalah hal-hal yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus dan tidak bisa dilakukan oleh nabi dan guru lainnya di dunia ini :
  • Yesus Kristus telah membangkitkan 3 (tiga) orang yang telah mati selama pelayanan-Nya di dunia, yaitu : Seorang anak laki-laki muda di Nain (Lukas 7 : 11-17), seorang anak perempuan berumur 12 tahun -- anak Yairus seorang kepala rumah ibadat (baca Markus 5 : 21-43), dan Lazarus saudara Maria dan Marta (baca Yohanes 11 : 1-44). Setelah kebangkitan-Nya pun, banyak orang-orang yang telah mati bangkit dari kuburan dan menunjukkan diri kepada orang banyak. Hal ini sangat istimewa dan luar biasa, karena tidak ada seorang manusia baik nabi dan guru ataupun manusia lainnya di dunia ini yang bisa melakukannya, baik sebelum dan sesudah Dia. Terdapat banyak saksi tentang hal ini---baca pembahasan sebelumnya.
  • Yesus Kristus telah mati di kayu Salib, dikuburkan dan pada hari yang ketiga Dia bangkit kembali dengan tubuh-Nya sesuai dengan perkataan dan kehendak-Nya sendiri. Dia menampakkan diri kepada banyak orang untuk menunjukkan bahwa Ia telah bangkit dan hidup untuk selama-lamanya. Dia pun telah mengetahui dan mengatakan tentang kematian dan kebangkitan-Nya itu, dan hal ini disaksikan oleh banyak orang sebagai saksi yang dapat dipercaya, sehingga mematahkan dakwaan dan hinaan orang bahwa : "Orang lain Ia selamatkan, biarkan Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri".
  • Setelah bangkit dari kematian-Nya, Yesus Kristus terangkat ke Sorga di hadapan banyak orang (tidak sembunyi-sembunyi) yang disaksikan oleh banyak mata dan orang-orang tersebut menyembah-Nya sebagai Tuhan. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh manusia manapun di bawah kolong langit. Oleh sebab itu, Kristen menyebut Yesus Kristus sebagai Nabi dan Guru yang istimewa dan luar biasa. Dia lebih dari seorang Nabi dan Guru karena Dia-lah TUHAN ALLAH sesuai kesaksian Bapa, Allah Yang Maha Besar tentang diri-Nya. Sebab, hanya Bapa-Nya yang memberikan kesaksian tentang Dia, dan kesaksian itu benar.
---------------------------------
10. Indikator 10 : "Kematian Sang “Nabi dan Guru” disertai dengan tanda-tanda alam yang dirasakan oleh banyak orang, minimal 3 (tiga) tanda yang “ajaib". 

Pembuktian :
Alkitab Kristen menunjukkan bahwa pada saat penyaliban dan kematian Yesus Kristus di Bukit Tengkorak telah terjadi 3 (tiga) peristiwa atau tanda-tanda alam yang dahsyat, yaitu :
  • Terjadi kegelapan mulai jam 12 siang hingga jam 3, dan kira-kira jam tiga Yesus Kristus berkata : "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku ?", dan kemudian dengan suara nyaring, Ia menyerahkan nyawa-Nya (Matius 27 : 45-50).
  • Tabir bait Allah terbelah dua dari atas sampai kebawah, dan terjadilah gempa bumi dan bukit-bukit batu terbelah, kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang-orang kudus yang telah meninggal bangkit.
  • Dan sesudah kebangkitan Yesus Kristus, orang-orang kudus yang telah meninggal bangkit, dan mereka semua pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang. Dan ketika kepala pasukan dan prajurit-prajurit Romawi menyaksikan seluruh kejadian alam tersebut, mereka pun berkata : "Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah".
Dengan demikian, maka Yesus Kristus telah memenuhi kriteria 2 dengan 10 indikatornya, Dia adalah Nabi dan Guru yang baik dan benar, sehingga ajaran-Nya adalah ajaran kebaikan dan kebenaran. Dalam kebaikan dan kebenaran-Nya, Ia layak disembah sebagai TUHAN ALLAH.
------------------------------------

Berlanjut ke BAGIAN III : YESUS KRISTUS Memenuhi Kriteria sebagai "Nabi" dan "Guru", dan Layak disebut " TUHAN ALLAH".-

Sumber Utama :
Alkitab KRISTEN, Terjemahan Baru (TB) Terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Tahun 1974.

Sumber Pendukung :
  1. http://www.sarapanpagi.org/daftar-mujizat-yesus-vt2015.html ;
  2. https://id.wikipedia.org/wiki/Mukjizat_Yesus_Kristus ;
  3. https://id.wikipedia.org/wiki/Yesus_sebagai_tokoh_dalam_sejarah ;
  4. https://rubrikkristen.com/7-orang-di-alkitab-yang-pernah-dibangkitkan-dari-kematian/ ;
  5. http://www.sarapanpagi.org/yesus-kristus-seorang-tokoh-sejarah-vt1192.html ;
  6. https://id.wikipedia.org/wiki/Zakheus ;
  7. https://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sosial ;
  8. http://www.artikelsiana.com/2015/07/norma-pengertian-macam-macam-contoh-contohnya.html ;
  9. https://id.wikipedia.org/wiki/Pengadilan_Yesus ;
  10. https://id.wikipedia.org/wiki/Keduabelas_Rasul ;
  11. http://kbbi.web.id/saksi ;
  12. http://www.sarapanpagi.org/yesus-tidak-berdosa-vt63.html.
Putra Dari Ufuk Timur.-

The Bird of Paradisaea