Minggu, 16 April 2017

Bagian III. Pengertian Perkataan YESUS KRISTUS diatas Kayu Salib : "Ibu, inilah Anak-mu ! --- inilah ibumu"

" Saat Matahari Terbit Dari Ufuk Timur,
Memancarkan Cahaya Kehidupan dan Perubahan Bagi Alam Semesta "



  Pengertian Perkataan  
  YESUS KRISTUS diatas Kayu Salib 

  " Ibu, inilah anakmu ! 
 -- inilah ibumu "  

Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."

Dari dalam kandungan siapakah keluar air beku, dan embun beku di langit, 
siapakah yang melahirkannya ?

" Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita " 
(Galatia 4 : 26)


Oleh :  
Putra Dari Ufuk Timur

Seluruh perkataan Yesus Kristus adalah hikmat, penuh kuasa dan memberikan pengertian yang sangat mendalam untuk menggenapi apapun yang telah dirancang-Nya sejak penciptaan langit dan bumi, seperti yang tertulis dalam kitab Matius 5 : 18 : "Karena Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi".


Pada saat Yesus Kristus berada diatas kayu Salib, Ia melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya : "Ibu, inilah, anakmu !" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya : "Inilah ibumu" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia didalam rumahnya (Yohanes 19 : 25-27).


Perkataan Yesus Kristus tersebut merupakan perkataan ketiga pada saat terakhir menjelang kematian-Nya diatas kayu Salib, setelah Ia memberikan janji-Nya kepada seorang Penjahat yang juga disalibkan disebelah kanan-Nya, yaitu : "Sesungguhnya, pada hari ini juga engkau akan bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus".

Dalam perkataan ketiga tersebut, terdapat dua kalimat yang berpadanan dengan makna yang sangat spesifik dan luar biasa terkait dengan iman KRISTEN. Kalimat-kalimat tersebut menunjukkan bahwa Yesus Kristus telah menggenapi seluruh isi firman-Nya di kitab-kitab Perjanjian Lama, dan memberitahukan hadirnya Perjanjian Baru bagi umat manusia, seperti perkataan-Nya yang tertulis pada kitab Matius 5 : 17  : "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya ".

Marilah kita mencermati dengan seksama kedua kalimat yang sangat luar biasa pada perkataan ketiga Yesus Kristus tersebut, yaitu :
  1. "Ibu, inilah, anakmu !"
  2. "Inilah, ibumu !
"Ibu, inilah, anakmu !"
Perkataan Yesus Kristus : "Ibu, inilah, anakmu !" secara kontekstual tertulis dalam kitab Yohanes 19 : 26 ditujukan kepada ibu-Nya Maria untuk menunjukkan rasa hormat diri-Nya kepada sang ibu yang telah melahirkan-Nya kedalam dunia, dan saat itu, Anak-nya sedang tergantung diatas di kayu Salib dan telah menjadi perbantahan diantara umat manusia.

Perkataan tersebut mengingatkan ibu-Nya Maria tentang penggenapan peristiwa 33 tahun silam di Yerusalem, ketika Dia genap berumur 8 hari. Ketika itu, bapa-Nya Yusuf dan ibu-Nya Maria membawa-Nya untuk disunatkan menurut hukum Taurat Musa, dan mereka melaksanakan perintah yang tertulis dalam hukum Tuhan : "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah"-- sebab Yesus Kristus adalah seorang anak laki-laki yang sulung.

Pada saat di Yerusalem, mereka bertemu dengan seorang yang bernama Simeon di Bait Allah. Simeon adalah seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan. Simeon datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat, ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya : 

"Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel"

Bapa serta ibu-Nya amat heran saat itu akan segala apa yang dikatakan tentang bayi Yesus. Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu : 

" Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri--, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang".

Perkataan Yesus Kristus di atas kayu Salib : "Ibu, inilah, anakmu !" mengingatkan ibu-Nya bahwa Anak-nya yang tergantung diatas kayu Salib ini telah ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan diantara umat manusia.

Tanda yang dimaksudkan adalah Salib yang menghentar kematian Anak-nya untuk membuat suatu Perjanjian Baru antara TUHAN dan umat manusia, seperti apa yang dinubuatkan oleh nabi Yeremia : 

Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehudabukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN : Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku " (Yeremia 31 : 31-33).

Penjelasan tersebut adalah pengertian secara kontekstual dari kalimat : "Ibu, inilah anakmu", dimana Yesus Kristus menunjukkan bahwa diri-Nya adalah benar, anak dari Maria ibu-Nya. 

Hingga saat ini, banyak orang bodoh telah menyangsikan dengan mengatakan bahwa bukan lah Yesus Kristus yang disalibkan diatas kayu Salib, tetapi orang lain yang diserupakan dengan-Nya, menurut mereka adalah Yudas Iskariot. Pendapat tersebut adalah konyol dan tidak berdasar, yang dibuat atas hasutan dan berasal dari roh jahat yang menguasai pikiran orang-orang bodoh itu, sebab bagaimana mungkin Maria tidak mengenal anaknya?, sedangkan ia yang melahirkan Yesus Kristus. 

Maria sangat mengenal setiap tanda yang terdapat pada diri anaknya Yesus Kristus sejak Dia lahir kedalam dunia hingga menjadi remaja maupun dewasa, jadi bagaimana mungkin seorang ibu tidak bisa mengenal Anak yang dilahirkannya, apalagi saat itu Maria sedang berada dibawah salib-Nya. Jika yang tergantung di atas kayu Salib adalah Yudas Iskariot, tidaklah mungkin ia dalam keadaan tersiksa masih bisa mengucapkan kalimat kepada Maria : "Ibu, inilah, anakmu !".  Apakah Maria adalah ibu dari Yudas Iskariot..???. Jawabnya adalah tidak, sebab baik Yesus maupun Maria mereka saling mengenal sebagai anak dan ibu.

Jadi, semua tafsiran dan pendapat yang mengatakan bahwa bukan Yesus Kristus yang tergantung di kayu Salib saat itu, tetapi Yudas Iskariot yang diserupakan dengan Dia adalah tafsiran "omong kosong" dan pendapat yang paling bodoh di dunia ini. Dengan demikian, perkataan Yesus Kristus : "Ibu, inilah, anakmu !" merupakan bukti dan fakta yang sah, yang menegaskan bahwa diri-Nya lah yang tersalib diatas kayu Salib di hadapan ibu-Nya Maria.

Makna rohaniah yang merupakan makna utama dan menjadi dasar theologis bagi umat manusia pada kalimat : "Ibu, inilah, anakmu", adalah :
  1. Yesus Kristus menyatakan bahwa diri-Nya adalah keturunan Hawa yang menggenapi semua firman-Nya di taman Eden, yaitu : " Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya " (Kejadian 3 : 15). Yesus Kristus menunjukkan kepada Maria ibu-Nya yang adalah keturunan Hawa, bahwa Ia sedang dan telah menjalani, menebus dan menghapus kutuk akibat dosa yang telah diperbuat oleh Hawa dan Adam dengan darah-Nya, sehingga seluruh dosa dan pelanggaran yang dibuat oleh Hawa dan Adam beserta keturunan mereka akan dihapuskan dalam waktu 1 (satu) hari, dan terbebas dari kutuk di taman Eden tersebut. Tidak ada kutukan dan tidak ada dosa keturunan lagi seperti yang tertulis didalam kitab Yehezkiel 18 : 2 : " Ada apa dengan kamu, sehingga kamu mengucapkan kata sindiran ini di tanah Israel : Ayah-ayah makan buah mentah dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu ? " dan tertulis juga dalam kitab Yeremia 31 : 29-30 : "Pada waktu itu orang tidak akan berkata lagi : Ayah-ayah makan buah mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilumelainkan : Setiap orang akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap manusia yang makan buah mentah, giginya sendiri menjadi ngilu.". Ini berarti Yesus Kristus sedang berkata kepada Hawa bahwa : "Ibu, inilah, anakmu", Aku adalah keturunanmu yang telah menyelesaikan dan menanggung semua kutuk, dan Aku akan meremukkan kepala ular yang telah memperdaya ibu, walaupun ia telah meremukkan tumit-Ku dengan menghasut Yudas Iskariot untuk menghianati Aku. Semua kutuk akibat dosa telah Kubayar dengan lunas diatas kayu Salib ini. 
  2. Dengan perkataan Yesus Kristus di kayu Salib : "Ibu, inilah, anakmu" memberikan petunjuk bahwa Dia memberitahukan juga kepada Sara-istri Abraham leluhur-Nya, bahwa Dia-lah penggenapan perjanjian antara TUHAN dan Abraham seperti yang tertulis dalam kitab kejadian pasal 17 : "Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham : "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."; " Tetapi Allah berfirman : " Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya"
  3. Yesus Kristus adalah keturunan Abraham yang berasal dari Sara-istri sahnya, dan Yesus Kristus yang telah mengadakan Perjanjian Baru sebagai Perjanjian yang kekal untuk keturunan-Nya, yaitu KRISTEN.  Perjanjian Baru tersebut telah dijelaskan sebelumnya oleh Yesus Kristus tertulis dalam kitab Lukas 22 : 20 : Ia berkata : "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu". Dan kemudian dalam kitab Ibrani tertulis : "Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya"; "dan kepada Yesus, Pengantara perjanjian baru, dan kepada darah pemercikan, yang berbicara lebih kuat dari pada darah Habel". "Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama". 
  4. Dosa mula-mula dibuat oleh Hawa dan kemudian Adam, telah mendatangkan kutuk dan dosa turunan, namun TUHAN kemudian memilih Abram dan berusaha membuat suatu perjanjian dengan Abraham tentang kelahiran seorang Anak Laki-Laki Perjanjian dimana TUHAN akan mengadakan perjanjian dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya yang tidak pernah akan berubah untuk selama-lamanya. Itulah perjanjian ketiga dan yang terakhir, setelah perjanjian yang pertama dibuat dengan Abraham tentang keturunannya, perjanjian kedua kepada bangsa Israel di gunung Sinai melalui nabi Musa, dan perjanjian ketiga diatas kayu Salib oleh Yesus Kristus. Perjanjian kekal tersebut adalah Perjanjian Baru yang dimeteraikan dengan darah Yesus Kristus diatas kayu Salib, dihadapan ibu-Nya Maria. Perjanjian baru telah dibuat bahwa darah-Nya yang telah ditumpahkan sejak malam hari seperti seekor domba yang dibawa ke tempat pembantaian, hingga pada akhirnya darah dan air yang tertumpah dari lambung kanan-Nya saat ditikam setelah kematianNya, dan itu menjadi meterai Perjanjian Baru untuk selama-lamanya.

" Inilah, ibumu !"
Kalimat yang diucapkan Yesus Kristus diatas kayu Salib setelah perkataan : "Ibu, inilah, anakmu !", adalah : "Inilah, ibumu".  Secara kontekstual tertulis dalam kitab Yohanes 19 : 27, kalimat ini ditujukkan kepada murid-murid-Nya. 

Kalimat tersebut mengandung makna yang sangat luas, secara lahiriah Yohanes-murid yang dikasihi Yesus Kristus memahami perkataan Yesus tersebut secara lahiriah yaitu untuk mengurus Maria-ibuNya, karena Yesus Kristus telah menunjukkan diri-Nya sebagai anak yang bertanggungjawab kepada orang tua, dimana Ia akan pergi dan meninggalkan ibu-Nya di dunia. Tanggungjawab inilah dipahami oleh murid-Nya Yohanes untuk menjaga Maria--ibu Yesus dimasa tuanya, karena Yohanes merasa dirinya sebagai murid yang dikasihi oleh Yesus Kristus. 

Pemahaman Yohanes adalah secara lahiriah, namun sebenarnya kalimat "Inilah, ibumumemberikan suatu makna yang sangat prinsip dan mendasar secara theologis bagi iman KRISTEN. 

Perhatikan baik-baik dengan cermat secara berurutan kata per kata yang tertulis dalam kitab Yohanes 19 : 27  :

" Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya : "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya "

Perkataan Yesus Kristus tersebut ditujukan bukan hanya kepada Yohanes tetapi kepada murid-muridNya...!, berarti kalimat ini pasti memiliki makna yang spesifik dan prinsip untuk dipahami. 

Siapakah ibu yang dimaksudkan oleh Yesus Kristus dengan berkata :"Inilah, ibumu" ?. Jawabannya : Ibu yang dimaksudkan oleh Yesus Kristus adalah diri-Nya sendiri, yaitu Yerusalem Sorgawi sebagai ibu bagi semua orang yang hidup kekal--sebab dengan kematian-Nya di kayu Salib, Yesus Kristus menebus segala dosa, baik yang diperbuat oleh Hawa dan Adam serta seluruh keturunannya dan memberikan hidup yang kekal bagi semua manusia melalui Perjanjian Baru yang kekal untuk selama-lamanya. 

Yesus Kristus adalah Yerusalem Sorgawi seperti yang disaksikan oleh rasul Paulus dalam kitab Galatia 4 : 26, yaitu : " Tetapi Yerusalem Sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita ". Yesus Kristus telah membangun Bait Allah yang baru, yaitu diri-Nya sendiri, yang bukan buatan tangan manusia yang fana seperti bait Allah yang telah dibangun oleh raja Salomo. Bait Allah yang dibangun oleh Yesus Kristus dalam diri-Nya akan melahirkan bangsa-bangsa pilihan--kerajaan Imam seperti yang difirmankan kepada Abraham dalam kitab kejadian pasal 17 : "Selanjutnya Allah berfirman kepada Abraham : "Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsaraja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya.

Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita orang Kristen, itulah sebabnya Yesus Kristus berkata kepada murid-murid-Nya : "Inilah, ibumu"(Yohanes 19 : 27). 

Alkitab Kristen memberikan fakta bahwa saat Yesus disalibkan diatas kayu Salib, banyak perempuan-perempuan termasuk ibu-Nya Maria dan murid-murid-Nya sebagai saksi ketika Yesus Kristus memproklamirkan diri-Nya sebagai seorang Ibu yaitu "YERUSALEM SORGAWI" melalui Perjanjian Baru, yakni : suatu perjanjian yang dibuat-Nya dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN : Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku " (Yeremia 31 : 31-33).

Tentang Yerusalem Sorgawi inilah yang kemudian dalam kitab Yohanes 19 : 27 tertulis : "Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya ". Apakah yang diterima oleh murid-Nya itu dan menerima dia dalam rumahnya? itu adalah Taurat TUHAN, Firman Hidup yang ditaruh didalam batin dan hatinya, yaitu : Yerusalem Sorgawi, yang telah menjadi ibu bagi semua yang memiliki hidup yang kekal.

Yerusalem Sorgawi seperti yang digambarkan dalam kitab Wahyu 12 : 1-2 : "Maka tampaklah suatu tanda besar di langit : Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan".

Kisah ini mengingatkan pada saat Maria melahirkan sang "Anak Perjanjian" kedalam dunia dengan penuh kesakitan sebagai "perawan suci", Yesus Kristus pun lebih daripada itu yakni dengan penderitaan yang sangat dan mencurahkan darah-Nya untuk melahirkan Yerusalem Sorgawi yang memberikan hidup kekal bagi Maria-ibuNya dan seluruh umat manusia yang menerima Dia didalam batin dan hati sebagai TUHAN ALLAH, Juruselamat mereka.

Inilah pengertian perkataan Yesus Kristus diatas kayu Salib yang saling berpadanan, dan memberikan makna luar biasa dan sangat prinsip didalam hidup seorang KRISTEN yang telah dilahirkan dalam Roh menjadi jemaat-Nya, yaitu "Gereja TUHAN".

"Ibu, inilah, anakmu!"--"Inilah, ibumu !


Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi 
Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya.
(Maleakhi 2 : 15)

Terpujilah YESUS KRISTUS, TUHAN ALLAH kita...., segala sesuatu adalah berasal dari Dia, oleh Dia, kepada Dia dan bagi Dia segala kemuliaan untuk selama-lamanya. Amin. 

Sumber Utama Kajian :
Alkitab KRISTEN, Terjemahan Baru (TB) Terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Tahun 1974.


Putra Dari Ufuk Timur.-