" Saat Matahari Terbit Dari Ufuk Timur,
Tujuh Kemuliaan YESUS KRISTUS
di Sorga, di Bumi dan di Bawah Bumi
Oleh :
Putra Dari Ufuk Timur
di Sorga, di Bumi dan di Bawah Bumi
" Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam !
Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini "
" Hukum yang terutama ialah :
Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa "Oleh :
Putra Dari Ufuk Timur
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "Kemuliaan" berarti hal (keadaan) mulia; keluhuran; keagungan dan kehormatan. Kemuliaan berasal dari kata dasar "Mulia" yang memiliki 3 (tiga) arti, yaitu :
1. Tinggi (tentang kedudukan, pangkat, martabat), tertinggi, terhormat) ;
2. Luhur (budi dan sebagainya); baik budi (hati dan sebagainya) ;
3. Bermutu tinggi; berharga (tentang logam, misalnya emas, perak, dan sebagainya).
Dalam bahasa Ibrani, Kemuliaan dikenal dengan istilah "dwbk--Kabowd" atau "dbk--Kabod" yang memiliki arti : kemuliaan, keagungan, kehormatan dan kemegahan. Di kitab Amsal, raja Salomo menggunakan kata "rdh" yang dibaca "Hadar" menunjuk pada pengertian "Kemuliaan", yakni : semarak, elok, hormat dan kegemilangan. Sedangkan menurut bahasa Yunani, Kemuliaan ditulis dengan kata "Doxa" yang berarti : mulia, hormat, megah dan terpuji.
Dari beberapa definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa "Kemuliaan" adalah hal atau keadaan yang mulia, agung, luhur, megah, semarak, elok, gemilang dan terpuji. Kata ini digunakan untuk menunjuk pada sesuatu yang menarik perhatian, luar biasa, unik dan berbeda dari hal atau keadaan sekitarnya.
Kemuliaan TUHAN jauh melebihi segala sesuatu yang ada, baik di Sorga, di Bumi maupun di bawah Bumi (alam maut), dan menjadi penyataan diri, sifat dan kehadiran-Nya secara nyata dalam segala hal secara rohaniah maupun jasmaniah. Kemuliaan TUHAN tersebut dinyatakan kepada seluruh ciptaan-Nya, termasuk kepada para malaikat dan umat manusia. Oleh sebab itu, kemuliaan TUHAN telah menjadi bukti keberadaan dan kehadiran-Nya untuk melaksanakan seluruh rancangan dan kehendak-Nya secara terpadu, sistematis, obyektif, logis dan "spektakuler".
TUHAN ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia (Kolose 1 : 17); segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan (Yohanes 1 : 3) ; dan sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia : Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma 11 : 36), inilah konsep ke-Mahakuasa-an TUHAN yang harus diakui, dipahami dan diyakini oleh seluruh makhluk yang bernafas di Langit dan Bumi.
TUHAN menyatakan diri sebagai Allah Yang Maha Kuasa terlihat secara jelas sebelum langit dan bumi diciptakan, saat ini bahkan sampai selama-lamanya, karena hanya di dalam Dialah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia (Kolose 1 : 16).
Pada mulanya TUHAN telah menyatakan diri-Nya sebagai Allah Yang Maha Kuasa, Maha Kuat dan Kekal melalui penciptaan Langit dan Bumi beserta isinya. TUHAN Allah juga menyatakan diri-Nya sebagai Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Kudus. Penciptaan manusia menurut gambar dan rupa-Nya seperti yang tertulis dalam kitab Kejadian 1 : 26 merupakan ide atau gagasan awal dari TUHAN Allah dengan maksud, tujuan dan sasaran yang jelas, yaitu untuk menyatakan diri-Nya sebagai Allah Yang Maha Esa.
Dengan demikian, TUHAN ALLAH telah menyatakan diri-Nya sebagai Allah Yang Maha Kuasa, Maha Kuat dan Kekal, Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Kudus, Allah Yang Maha Esa, dan disaat akhir nanti Dia akan datang dengan segenap kekuasaan dan kegemilangan-Nya sebagai Hakim Yang Benar dan Adil untuk menghakimi seluruh manusia, malaikat-malaikat jahat dan bumi.
I. GAMBARAN KEMULIAAN TUHAN SEMESTA ALAM
Kemuliaan TUHAN ALLAH telah dijabarkan dengan jelas dan tegas dalam Alkitab Kristen, dan di"ilustrasi"kan dalam perumpamaan, lambang maupun simbol seperti pada penglihatan-penglihatan kepada para nabi Israel dan Yohanes seorang rasul Yesus Kristus. Berikut ini adalah penyataan gambaran kemuliaan TUHAN kepada nabi Yehezkiel dan Yohanes-rasul Yesus Kristus :
A. Penyataan kepada nabi Yehezkiel
Dalam kitab Yehezkiel 1 : 4 - 13 tertulis demikian :
" Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat. Dan di tengah-tengah itu juga ada yang menyerupai empat makhluk hidup dan beginilah kelihatannya mereka : mereka menyerupai manusia, tetapi masing-masing mempunyai empat muka dan pada masing-masing ada pula empat sayap. Kaki mereka adalah lurus dan telapak kaki mereka seperti kuku anak lembu; kaki-kaki ini mengkilap seperti tembaga yang baru digosok. Pada keempat sisi mereka di bawah sayap-sayapnya tampak tangan manusia.
Mengenai muka dan sayap mereka berempat adalah begini : mereka saling menyentuh dengan sayapnya; mereka tidak berbalik kalau berjalan, masing-masing berjalan lurus ke depan.
Muka mereka kelihatan begini : Keempatnya mempunyai muka manusia di depan, muka singa di sebelah kanan, muka lembu di sebelah kiri, dan muka rajawali di belakang. Sayap-sayap mereka dikembangkan ke atas; mereka saling menyentuh dengan sepasang sayapnya dan sepasang sayap yang lain menutupi badan mereka. Masing-masing berjalan lurus ke depan; ke arah mana roh itu hendak pergi, ke sanalah mereka pergi, mereka tidak berbalik kalau berjalan.
Di tengah makhluk-makhluk hidup itu kelihatan seperti bara api yang menyala, seperti suluh, yang bergerak kian ke mari di antara makhluk-makhluk hidup itu, dan api itu bersinar sedang dari api itu kilat sabung-menyabung ".
Penglihatan nabi Yehezkiel tersebut memberikan gambaran (ilustrasi) tentang "Kemuliaan TUHAN" dalam angin badai yang bertiup dari utara. TUHAN ALLAH bertakhta diatas Kerubim yang menyerupai empat makhluk hidup itu, dan mereka menyerupai manusia, tetapi masing-masing mempunyai empat muka dan pada masing-masing ada pula empat sayap, sebagai berikut :
- Muka manusia di depan, sebagai ilustrasi untuk melambangkan kemuliaan TUHAN sebagai Allah Yang Hidup, Kekal dan Esa ;
- Muka singa di sebelah kanan, sebagai ilustrasi untuk melambangkan kemuliaan TUHAN sebagai Allah Yang Maha Kuasa, Perkasa dan Kuat ;
- Muka lembu di sebelah kiri melambangkan kemuliaan TUHAN sebagai Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Kudus ;
- Muka rajawali di belakang melambangkan kemuliaan TUHAN sebagai Allah Yang Benar dan Adil--Hakim Yang Benar dan Adil.
Ilustrasi : Gambar salah satu Kerub yang melambangkan Kemuliaan TUHAN ALLAH (Dalam Kitab Yehezkiel 1 : 10) |
B. Penyataan kepada rasul Yohanes
Dalam kitab Wahyu 4 : 5 - 11 tertulis demikian :
" Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu : itulah ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang.
Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam : "Kudus, kudus, kudus lah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang."
Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata : "Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan."
II. WUJUD KEMULIAAN TUHAN
TUHAN telah menunjukkan wujud kemuliaan-Nya sejak semula sebelum penciptaan, saat ini, akhir dunia, dan pada penciptaan langit dan bumi baru, yakni : (i) Kemuliaan TUHAN menunjukkan penyataan diri-Nya ; (ii) Kemuliaan TUHAN menunjukkan sifat-Nya ; dan (iii) Kemuliaan TUHAN menunjukkan kehadiran-Nya.
A. Kemuliaan TUHAN menunjukkan penyataan diri-Nya
Berikut ini terdapat beberapa ayat-ayat Alkitab Kristen terkait kemuliaan TUHAN sebagai penyataan diri-Nya, diantaranya adalah : "Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri " (Keluaran 6:3) ; " Malam itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir. Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN" (Keluaran 12:42), dan "Aku akan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia mengejar mereka. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku, sehingga orang Mesir mengetahui, bahwa Akulah TUHAN". Lalu mereka berbuat demikian. (Keluaran 14: 4).
"Tetapi sungguh Aku akan mengeraskan hati orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel, dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku (Keluaran 14:17).
Demikian juga tertulis dalam ayat-ayat Alkitab Kristen berikut ini :
- Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman. (Yehezkiel 1 : 28) ;
- Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu--sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya-- (Zakaria 2 : 8) ;
- Maka orang banyak yang melihat hal itu takut lalu memuliakan Allah yang telah memberikan kuasa sedemikian itu kepada manusia. (Matius 9 : 8) ;
- Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. (Matius 16 : 27) ;
- Kata Yesus kepada mereka : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. (Matius 19 : 28) ;
- Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. (Yohanes 1 : 14) ;
- Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. ( Yohanes 2 : 11) ;
- Jawab Yesus : "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikitpun tidak ada artinya. Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata : Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata : Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita." Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya : "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?" Kata Yesus kepada mereka : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada". (Yohanes 8 : 54) ;
- Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata : "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan. (Yohanes 11 : 4) ;
- Bapa, muliakanlah nama-Mu !" Maka terdengarlah suara dari sorga : "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" ( Yohanes 12 : 28) ;
- Sebab Allah yang telah berfirman : "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus. (2 Korintus 4 : 6) ;
- Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita : "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan diantara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan ". (1 Timotius 3 : 16) ;
- Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi, jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka. (Ibrani 1 : 1 - 4) ;
- Demikian pula Kristus tidak memuliakan diri-Nya sendiri dengan menjadi Imam Besar, tetapi dimuliakan oleh Dia yang berfirman kepada-Nya : "Anak-Ku Engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini", ( Ibrani 5 : 5) ;
- Kami menyaksikan, bagaimana Ia menerima kehormatan dan kemuliaan dari Allah Bapa, ketika datang kepada-Nya suara dari Yang Mahamulia, yang mengatakan : "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan". (2 Petrus 1 : 17) ;
- Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. (Wahyu 21 : 11) ;
- Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan. (Kisah para rasul 3 : 13) ;
- yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. (2 Korintus 4 : 4).
B. Kemuliaan TUHAN menunjukkan sifat-Nya
Terkait hal tersebut, ada segelintir orang mengatakan bahwa "mungkin" Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) "salah" dalam menerjemahkan 7 (tujuh) istilah kata (atau frase kata) yang menunjuk kepada Satu Oknum, yaitu : TUHAN, Allah Israel. Namun setelah diteliti secara mendetail berdasarkan (i) Manifestasi penggunaan kata ; (ii) Kronologis ; (iii) Konteks pemahaman firman TUHAN ; dan (iv) Sebutan terhadap kemuliaan TUHAN, telah menunjukkan bahwa penggunaan ketujuh kata (atau frase kata) tersebut adalah "Benar" dan "Tepat". Hal ini berlandaskan pada prinsip utama bahwa "Manajemen Kehendak TUHAN" merupakan bukti dari seluruh pekerjaan dan karya yang dilakukan oleh TUHAN, Allah Israel secara sempurna, terpadu, sistematis, obyektif, logis dan "spektakuler", sesuai dengan isi kitab Roma 11 : 36 :
Berikut ini adalah penjelasan secara ringkas tentang kemuliaan TUHAN sesuai dengan "Manajemen Kehendak-Nya", meliputi 4 (empat) aspek dasar, yaitu : tempat, waktu atau masa, peran atau karya dan status-Nya. Tujuh kata (frase kata) yang tertulis dalam Alkitab Kristen hanya menunjuk kepada satu Oknum, yaitu : TUHAN. -- ("Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku"-- Yesaya 2 : 8a dan Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri---).
Sebagian orang juga belum memahami bahwa TUHAN, Allah Israel adalah Yesus yang disebut Kristus. Padahal Alkitab Kristen telah menunjukkan secara jelas antara Sosok TUHAN dan Yesus yang sangat signifikan. TUHAN yang memperkenalkan diri di jaman Perjanjian Lama (PL) merupakan Tubuh Rohaniah, dan Yesus yang dikenal di jaman Perjanjian Baru (PB) merupakan Tubuh Jasmaniah, itu sebabnya :
"Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa : "Akulah TUHAN. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri. Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku. Sebab itu katakanlah kepada orang Israel : Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN".
Dalam Keluaran 6 : 2-8 diatas terlihat dengan jelas kemuliaan TUHAN YESUS menurut peran dan karya nyata bagi umat pilihan-Nya, yaitu :
VIDEO RINGKASAN PENJELASAN KEMULIAAN YESUS SEPANJANG MASA (JAMAN)
-----------------------------
Putra Dari Ufuk Timur.-
Berikut ini terdapat beberapa ayat-ayat Alkitab Kristen terkait kemuliaan TUHAN menunjukkan sifat-Nya, diantaranya adalah :
- Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban ? ( Keluaran 15:11 ) ;
- Di sanalah Aku akan bertemu dengan orang Israel, dan tempat itu akan dikuduskan oleh kemuliaan-Ku (Keluaran 29:43 ) ;
- Sesungguhnya, Allah itu mulia didalam kekuasaan-Nya; siapakah guru seperti Dia ? (Ayub 36:22) ;
- Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya : "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya" ( Yesaya 6:3 ) ;
- Jadi sekarang aku, Nebukadnezar, memuji, meninggikan dan memuliakan Raja Sorga, yang segala perbuatan-Nya adalah benar dan jalan-jalan-Nya adalah adil, dan yang sanggup merendahkan mereka yang berlaku congkak (Daniel 4:37 ) ;
- Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu, (Efesus 3:16) ;
- Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya (2Tesalonika : 1:9 ) ;
- Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin ( 1 Timotius 1:17 ) ;
- jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita. (Titus 2:10) ;
- Bukankah mereka yang menghujat Nama yang mulia, yang oleh-Nya kamu menjadi milik Allah? (Yakobus : 2:7) ;
- Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, (Yudas 1 : 2) ;
- Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin. (Yudas 1 : 25).
C. Kemuliaan TUHAN menunjukkan kehadiran-Nya
Berikut ini terdapat beberapa ayat-ayat Alkitab Kristen terkait Kemuliaan TUHAN menunjukkan kehadiran-Nya, diantaranya adalah :
- Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami ?" ( Keluaran 16 : 7) ;
- Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun--maka tampaklah kemuliaan TUHAN dalam awan (Keluaran 16 : 10) ;
- Kemuliaan TUHAN diam di atas gunung Sinai, dan awan itu menutupinya enam hari lamanya; pada hari ketujuh dipanggil-Nyalah Musa dari tengah-tengah awan itu. (Keluaran 24 : 16) ;
- Tampaknya kemuliaan TUHAN sebagai api yang menghanguskan di puncak gunung itu pada pemandangan orang Israel (Keluaran 24 : 17) ;
- Tetapi jawabnya : "Perlihatkanlah kiranya kemuliaan-Mu kepadaku" (Keluaran : 33 : 18).
Dalam Alkitab Kristen di Indonesia, khususnya Alkitab Terjemahan Baru (TB) yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) tahun 1974, baik dalam kitab-kitab yang dikelompokkan sebagai Perjanjian Lama (PL) maupun Perjanjian Baru (PB) telah tertulis 7 (tujuh) kata (atau frase kata) yang menunjuk kepada kemuliaan TUHAN, Yang Mahakuasa, Yang Mahatinggi dan Yang Mahakudus, yaitu : Allah, TUHAN Allah, Tuhan ALLAH, Tuhan, ALLAH, Tuhan Allah dan TUHAN ALLAH.
Terkait hal tersebut, ada segelintir orang mengatakan bahwa "mungkin" Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) "salah" dalam menerjemahkan 7 (tujuh) istilah kata (atau frase kata) yang menunjuk kepada Satu Oknum, yaitu : TUHAN, Allah Israel. Namun setelah diteliti secara mendetail berdasarkan (i) Manifestasi penggunaan kata ; (ii) Kronologis ; (iii) Konteks pemahaman firman TUHAN ; dan (iv) Sebutan terhadap kemuliaan TUHAN, telah menunjukkan bahwa penggunaan ketujuh kata (atau frase kata) tersebut adalah "Benar" dan "Tepat". Hal ini berlandaskan pada prinsip utama bahwa "Manajemen Kehendak TUHAN" merupakan bukti dari seluruh pekerjaan dan karya yang dilakukan oleh TUHAN, Allah Israel secara sempurna, terpadu, sistematis, obyektif, logis dan "spektakuler", sesuai dengan isi kitab Roma 11 : 36 :
" Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia :
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya ! "
Berikut ini adalah penjelasan secara ringkas tentang kemuliaan TUHAN sesuai dengan "Manajemen Kehendak-Nya", meliputi 4 (empat) aspek dasar, yaitu : tempat, waktu atau masa, peran atau karya dan status-Nya. Tujuh kata (frase kata) yang tertulis dalam Alkitab Kristen hanya menunjuk kepada satu Oknum, yaitu : TUHAN. -- ("Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku"-- Yesaya 2 : 8a dan Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri---).
Sebagian orang juga belum memahami bahwa TUHAN, Allah Israel adalah Yesus yang disebut Kristus. Padahal Alkitab Kristen telah menunjukkan secara jelas antara Sosok TUHAN dan Yesus yang sangat signifikan. TUHAN yang memperkenalkan diri di jaman Perjanjian Lama (PL) merupakan Tubuh Rohaniah, dan Yesus yang dikenal di jaman Perjanjian Baru (PB) merupakan Tubuh Jasmaniah, itu sebabnya :
" TUHAN adalah nama Allah, dan Yesus adalah nama TUHAN "
Dia-lah Allah yang Esa
Pernyataan bahwa TUHAN adalah nama Allah, dan Yesus adalah nama TUHAN, telah menjadi jawaban atas "rahasia berabad-abad", yakni : "AKU ADALAH AKU" dan "AKULAH AKU". Mari cermati pernyataan tersebut secara lengkap dalam kitab Keluaran 3 : 14 berikut ini :
Tetapi Musa berkata kepada Allah : "Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?" Lalu firman-Nya : "Bukankah Aku akan menyertai engkau? Inilah tanda bagimu, bahwa Aku yang mengutus engkau : apabila engkau telah membawa bangsa itu keluar dari Mesir, maka kamu akan beribadah kepada Allah di gunung ini."
Lalu Musa berkata kepada Allah : "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka : Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku : bagaimana tentang nama-Nya ? -- apakah yang harus kujawab kepada mereka ?"
Firman Allah kepada Musa : "AKU ADALAH AKU". Lagi firman-Nya : "Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu : AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu." Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa : "Beginilah kau katakan kepada orang Israel : TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu : itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun" (Keluaran 3 : 11-15).
Demikian pula, TUHAN berfirman :
Lihatlah sekarang, bahwa Aku, Akulah Dia. Tidak ada Allah kecuali Aku. Akulah yang mematikan dan yang menghidupkan, Aku telah meremukkan, tetapi Akulah yang menyembuhkan, dan seorangpun tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku (Ulangan 32 : 39).
Yesus Kristus ketika datang kedalam dunia sebagai "Anak Manusia" pada awal abad Masehi telah menjelaskan tentang diri-Nya, namun banyak orang tidak memahaminya bahkan mereka menolak dan menghujat Dia. Hanya pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid yang mampu memahami berbagai perumpamaan tersebut. Ketika Yesus sendirian, pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid itu menanyakan Dia tentang perumpamaan itu. Yesus berkata : "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya : Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun." Lalu Ia berkata juga kepada mereka : "Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain?.
Mengapa Yesus selau menggunakan perumpamaan-perumpamaan untuk menjelaskan tentang diri-Nya adalah TUHAN?, Sebab untuk memahami diri dan kehendak-Nya hanyalah dengan Hikmat. Berbagai perumpamaan dan "teka teki" ditujukan kepada banyak orang, pada saat Yesus hadir sebagai "Guru" di abad-abad Masehi, dimana Yesus telah menyebut diri-Nya jauh lebih tinggi dari raja Salomo yang dikenal berhikmat (Matius 12 : 2). Yesus Kristus adalah sumber hikmat dan dari mulut-Nya datanglah pengetahuan dan kepandaian (Amsal 2 : 6).
"TUHAN" adalah sebuah nama "pribadi" yang telah diperkenalkan oleh Yang Maha Kuasa kepada nabi-nabi Israel. Dalam bahasa Ibrani, nama "TUHAN" tertulis "HVHY" atau "HWHY" menurut tata tulis Ibrani, disebut : "Y@hovah" dan "Y@hovih" dan dilafalkan menjadi " Yeh-ho-vaw' ".
Dalam singkatan dikenal dengan sebutan "YHVH" atau "YHWH" yang berarti : "AKU adalah AKU". Inilah nama khusus yang diperkenalkan oleh "Yang Maha Kuasa" sebagai nama-Nya untuk selama-lamanya dan sebutan-Nya turun temurun, seperti yang disampaikan kepada nabi Musa (Keluaran 3 : 14-16), demikian juga kepada nabi Yesaya yakni : "Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku" tertulis dalam kitab Yesaya 42 : 5-9.
Itu sebabnya untuk memahami bahwa TUHAN adalah Yesus yang disebut Kristus, hanyalah dengan hikmat yang berasal dari-Nya. Yesus pun secara tegas mengatakan banyak hal tentang diri-Nya :
- Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia (Yohanes 5 : 43) ;
- "Aku dan Bapa adalah satu" (Yohanes 10 : 30) ;
- "Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya" (Yohanes 1 : 10) ;
- "ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar" (Yohanes 5 : 32) ;
Kitab Lukas telah memberikan pernyataan bahwa Yesus adalah TUHAN, yaitu :
" Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud "
(Catatan : Penjelasan secara detail tentang TUHAN adalah nama Allah, dan Yesus adalah nama TUHAN terdapat pada tulisan lainnya dalam blog ini)
III. TERMINOLOGI 7 (TUJUH) KEMULIAAN YESUS KRISTUS
- Allah, (Kitab Kejadian 1 : 1 : "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi", dan ayat-ayat lainnya dalam Alkitab Kristen); dalam bahasa Ibrani ditulis "myhla"-- 'elohiym, kadang ditulis "la" atau "lah"-- 'el, dan bahasa Yunani ditulis "Yeov"--Theos ;
- TUHAN Allah, (Kitab Kejadian 2 : 4 : "Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit, --", dan ayat-ayat lainnya dalam Alkitab Kristen) ; dalam bahasa Ibrani ditulis "hwhy myhla"-- 'elohiym Y@hovah ;
- Tuhan ALLAH, (Kitab Kejadian 15 : 2 & 8 : "Abram menjawab : "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu" dan "Kata Abram : "Ya Tuhan ALLAH, dari manakah aku tahu, bahwa aku akan memilikinya? ", dan ayat-ayat lainnya dalam Alkitab Kristen) dalam bahasa Ibrani ditulis "hwhy ynda "-- 'adonay Y@hovah ;
- Tuhan, (Kitab Keluaran 4 : 10 & 13 : "Lalu kata Musa kepada TUHAN : "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulupun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mupun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah" dan "Tetapi Musa berkata: "Ah, Tuhan, utuslah kiranya siapa saja yang patut Kau utus"); dan ayat-ayat lainnya dalam Alkitab Kristen). Dalam bahasa Ibrani ditulis "ynda"-- 'adonay dan juga menunjuk kepada TUHAN yang ditulis "hwhyl "-- 'Y@hovah ;
- ALLAH, (Kitab Mazmur 68 : 20 & 13 : "Allah bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, ALLAH, Tuhanku, memberi keluputan dari maut") dan ayat-ayat lainnya dalam Alkitab Kristen). Dalam bahasa Ibrani ditulis "hwhy"-- 'Y@hovih dilafalkan "yeh-ho-vee';
- Tuhan Allah, (Kitab Daniel 9 : 3 : "Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu") dan ayat-ayat lainnya dalam Alkitab Kristen). Dalam bahasa Ibrani ditulis "myhlah ynda "-- adonay 'elohiym. Dalam bahasa Yunani ditulis "Kuriov o Yeov" dibaca : "Kurios ho Theos". Frase kata "Tuhan Allah" dalam PL digunakan oleh Daniel, dan dalam PB terdapat dalam kitab Lukas yakni saat malaikat Gabriel memberikan pemberitahuan kelahiran Yesus kepada Maria ibu-Nya dan digunakan oleh Yohanes murid Yesus dalam kitab Wahyu ;
- TUHAN ALLAH, (Kitab Yesaya 12 : 2 dan 26 : 4 : "Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gementar, sebab TUHAN ALLAH itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku", dan "Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal" serta ayat-ayat lainnya dalam Alkitab Kristen). Dalam bahasa Ibrani ditulis "hwhy hy"-- Yahh 'Y@hovah. Frase kata "TUHAN ALLAH" dalam PL hanya digunakan oleh nabi Yesaya.
Tujuh kata (atau frase kata) tersebut diatas menunjuk kepada kemuliaan YESUS -- nama TUHAN yang telah dinyatakan, baik di takhta-Nya yang lebih tinggi dari seluruh tingkap-tingkap Sorga, di Sorga tingkat ketiga, di Firdaus, di Bumi dan di bawah Bumi (alam maut).
" TUHAN adalah nama Allah Yang Maha Kuasa,
Yang Maha Tinggi dan Yang Maha Kudus ;
Tuhan adalah gambar kemuliaan TUHAN dan rupa Allah yang menjadi manusia
dengan nama Yesus yang disebut Kristus "
IV. TUJUH KEMULIAAN YESUS KRISTUS
TUHAN, Allah yang hidup dan Allah yang Esa telah menjadi manusia dengan nama Yesus yang disebut Kristus untuk menyatakan kemuliaan-Nya sesuai dengan tempat, waktu dan masa, peran/karya dan status-Nya. Yesus Kristus telah menyatakan 7 (tujuh) kemuliaan sebagai bukti pekerjaan dan karya nyata dalam melaksanakan seluruh "Manajemen Kehendak-Nya".
YESUS KRISTUS dalam kemuliaan-Nya sebagai "Allah"
Yesus Kristus berdiam didalam kekelaman, yaitu takhta-Nya yang lebih tinggi dari segala sesuatu dan keempat penjuru dunia, sebelum segalanya ada. Dia menciptakan Langit dan Bumi beserta segala isinya. Dalam nama-Nya yang disebut TUHAN.
Kata "Allah" dalam bentuk kata "tunggal" atau "kata yang berdiri sendiri dalam suatu kalimat", maupun sebagai bentuk "jamak" dalam arti kesatuan peran-Nya yang tidak bisa terpisahkan satu sama lain, sebab tetap menunjuk pada satu oknum Yang Maha Kuasa, yaitu TUHAN. Namun dalam kenyataannya, kata ini juga digunakan secara umum oleh para penyembah berhala untuk menyebut "sesembahannya" seperti : allah lain, Allah palsu atau yang bukan Allah. Kata ini sangat banyak terdapat dalam Alkitab Kristen.
Itu sebabnya sebagai seorang Kristen harus dan wajib untuk menguji setiap roh yang menggunakan kata "Allah", sebab kata ini bersifat umum. Hal ini terlihat sesuai dengan firman TUHAN : "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku" (Keluaran 20 : 3), dan "Janganlah kamu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa sekelilingmu" (Ulangan 6 : 14). Sebab siapakah Allah selain dari TUHAN, dan siapakah gunung batu selain dari Allah kita ? (2 Samuel 22 : 32).
Dalam Perjanjian Lama (PL), kata "Allah" tertulis dalam bahasa Ibrani : "Myhla"--'elohyim lafal : el-o-heem'. Kata "Allah" tersebut merupakan salah satu "kemuliaan" yang dinyatakan oleh TUHAN sebagai : "Yang Maha Kuasa", yang kemudian dikenal dengan sebutan : "TUHAN, Allah Yang Maha Kuasa".
Ketika banyak orang bertanya : Siapakah Allah Yang Maha Kuasa ?, jawabannya sangat jelas, yaitu TUHAN. TUHAN adalah Allah Yang Maha Kuasa, seperti firman-Nya kepada Abram : "Akulah Allah Yang Mahakuasa, hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela " (Kejadian 17 : 1). Dia-lah yang telah menjadi "Anak Manusia" dengan nama Yesus, dan Yesus selalu menyebut-Nya sebagai Bapa.
Penggunaan kata "Allah" bersifat umum bagi seluruh umat manusia, baik orang-orang kudus maupun orang-orang fasik, orang-orang benar maupun orang-orang jahat dan orang-orang yang mengenal Allah maupun para penyembah berhala. Itu sebabnya, "Yang Maha Kuasa" memperkenalkan nama kepada umat pilihan-Nya secara spesifik dengan sebutan "TUHAN" di jaman Perjanjian Lama dan "Yesus yang disebut Kristus" di jaman Perjanjian Baru.
Dengan nama-Nya TUHAN, maka orang-orang kudus atau orang-orang benar atau orang-orang yang mengenal Allah dapat menyembah diri-Nya secara benar, sebab sejak dahulu hingga jaman modern seperti sekarang, banyak penyembah berhala pun menyebut "sesembahannya" dengan istilah "Allah". Dengan demikian, telah terjadinya kekacauan, tetapi TUHAN tidak akan pernah mengijinkan kemuliaan-Nya digunakan oleh "orang-orang fasik".
Iblis dan roh-roh jahat pun sangat lihai untuk menipu dan membutakan banyak orang fasik dengan menyebut dirinya sebagai "Allah"-- ia ingin mencuri kemuliaan TUHAN Yang Maha Kuasa melalui tipu muslihatnya. Orang-orang fasik yang bodoh itupun terjebak dalam kebodohannya sendiri dengan menyebut iblis sebagai "Allah" bagi mereka.
Hal ini terlihat dengan sangat jelas bahwa iblis, roh-roh jahat dan para pengikutnya sangat takut dan tidak berani untuk menyebut nama "TUHAN", Allah Yang Maha Kuasa--sebab nama "TUHAN" adalah api yang menghanguskan, itu sebabnya iblis "meniru" dan menghasut para pengikutnya untuk menyebut dan memanggil dirinya dengan sebutan "Allah" melalui nabi atau utusannya--seolah-olah dirinya seperti "Yang Maha Kuasa".
Iblis menyangka bahwa peluang yang diberikan oleh TUHAN kepada nabi Musa, yaitu dengan mengangkat Musa sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun sebagai nabi baginya (lihat kitab Keluaran 7 : 1), juga dapat berlaku bagi dirinya padahal ia terjebak oleh kebodohannya sendiri, sebab ia tidak akan pernah mampu untuk memahami hakekat Allah, dan tidak bisa menyelami batas-batas kekuasaan Yang Maha Kuasa (Ayub 11 : 7).
TUHAN memberikan peluang penyebutan kata "Allah" bagi nabi Musa, sebab TUHAN akan melakukan hal-hal yang besar dan dahsyat, seperti tertulis dalam kitab Keluaran 7 : 1-5 berikut ini :
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa : "Lihat, Aku mengangkat engkau sebagai Allah bagi Firaun, dan Harun, abangmu, akan menjadi nabimu. Engkau harus mengatakan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan Harun, abangmu, harus berbicara kepada Firaun, supaya dibiarkannya orang Israel itu pergi dari negerinya. Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir. Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat. Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka."
Berdasarkan fakta dan bukti bahwa penggunaan kata "Allah" bersifat umum sejak dahulu kala, maka seorang Kristen wajib untuk waspada dan selalu menguji setiap roh yang datang untuk menghasut dan menyesatkan banyak orang, sekalipun mereka menggunakan "label" kata "Allah" untuk melegitimasi kenajisan dan percabulannya. Sebab Iblis pun bisa menyamar seperti malaikat terang untuk membohongi dan menyesatkan umat manusia, itu sebabnya kitab Galatia 1 : 8 menyatakan : "Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia."
YESUS KRISTUS dalam kemuliaan-Nya sebagai "TUHAN Allah"
Yesus Kristus dalam kemuliaan-Nya sebagai "TUHAN Allah", Dia berada di Sorga tingkat ketiga. Dia menjadikan langit dan bumi beserta segala isinya, dan menjadi Raja atas Sorga dan Bumi. Dia-lah Pemilik Firdaus, dan yang membuat perjanjian dengan ciptaan-Nya. Dalam nama-Nya yang disebut TUHAN.
Penggunaan kata "TUHAN Allah" digunakan sebagai suatu kesatuan kata (frase), yang menunjukkan kemuliaan TUHAN sebagai Allah Yang Maha Kuat. Penyebutan "Yang Maha Kuat" juga dikenal dengan istilah : "Yang Maha Besar dan Dahsyat", seperti yang tertulis dalam kitab Mazmur 135 : 5.
Kata "TUHAN Allah" tertulis pertama kali dalam kitab Kejadian 2 : 4-7, dimana TUHAN menyatakan diri-Nya sebagai Allah Yang Maha Kuat, Maha Besar dan Dahsyat dengan hakekat sebagai :
- Allah yang telah "menjadikan" bumi dan langit ;
- Allah yang membuat kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu, walaupun saat itu Dia belum membuat hujan, belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh-tumbuhan apapun di padang, sebab belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu ;
- Allah yang "membentuk" manusia dari debu tanah dan
- Allah yang "menghembuskan" nafas hidup ke dalam hidungnya; dengan demikian manusia menjadi makhluk yang hidup.
Kata "menjadikan" memberikan makna yang lebih spesifik dari kata "menciptakan", demikian juga kata "membuat", "membentuk" dan "menghembuskan", demikian TUHAN menyatakan kemuliaan-Nya sebagai TUHAN Allah.
Dalam bahasa Ibrani, kata menciptakan ditulis dengan kata "Arb" dibaca/dilafalkan : "Bara' atau Baw-Raw", sedangkan kata menjadikan ditulis dengan kata "Twve" dibaca/dilafalkan : "Asah' atau Aw-saw". Kedua kata tersebut sama-sama merupakan jenis kata kerja, namun kata "menciptakan" menunjukkan ide atau gagasan yang akan diwujudkan menjadi suatu rencana (rancangan) untuk kemudian dilaksanakan, jadi kata "menciptakan" lebih menjurus pada proses perencanaan (planning) dan proses pelaksanaan (Executing atau Operating). Sedangkan kata "menjadikan" menunjukkan hasil akhir (output) yang menjadi sasaran yang dicapai berdasarkan perencanaan sebelumnya dan proses pelaksanaan yang telah dilakukan.
Sama halnya, dengan penciptaan manusia menjadi makhluk yang hidup, yakni : "Menciptakan" berupa ide/gagasan menjadi rencana (rancangan) dan prosesnya yang memberikan 2 (dua) hasil dan bertahap, yaitu : 1). Membentuk manusia dari debu tanah menjadi makhluk tanpa nafas--"patung dari debu tanah"; dan 2). Menghembuskan nafas hidup kedalam hidung makhluk tersebut -- sehingga manusia menjadi makhluk yang hidup.
Dengan demikian, TUHAN menyatakan kemuliaan diri-Nya sebagai "Allah Yang Maha Kuat, Maha Besar dan Dahsyat" dengan menunjukkan hasil yang telah dicapai melalui proses yang sangat rumit, yakni : perumusan ide/gagasan, perencanaan, pelaksanaan dan hasil yang dicapai sesuai sasaran yang diharapkan-Nya.
TUHAN telah memberikan perbedaan yang sangat mencolok dengan "allah" lain yang tidak punya kemuliaan seperti diri-Nya sebagai "Allah Yang Maha Kuat, Maha Besar dan Dahsyat". Kitab Yesaya 42 : 5 -9 tertulis :
"Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya : "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara. Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung. Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu".
Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca? Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat? Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian? Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap seperti sebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya. Libanon tidak mencukupi bagi kayu api dan margasatwanya tidak mencukupi bagi korban bakaran. Segala bangsa seperti tidak ada di hadapan-Nya mereka dianggap-Nya hampa dan sia-sia saja. Jadi dengan siapa hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan Dia? Patungkah? Tukang besi menuangnya, dan pandai emas melapisinya dengan emas, membuat rantai-rantai perak untuknya. Orang yang mendirikan arca, memilih kayu yang tidak lekas busuk, mencari tukang yang ahli untuk menegakkan patung yang tidak lekas goyang (Yesaya 40 : 12 - 20).
Terkait dengan penjelasan sebelumnya, maka dalam hal ini iblis tidak akan pernah mampu dan ia sangat ketakutan untuk menyebut dirinya sebagai "TUHAN", sehingga ia hanya menyesatkan orang banyak dengan kelicikannya sebagai "allah lain" atau "Allah Palsu", yang tidak mampu membuat hal-hal yang maha kuat, maha besar dan dahsyat seperti TUHAN Allah.
Melihat banyak anak manusia yang telah dibodohi, dibutakan dan disesatkan untuk menyembah iblis dengan sebutan "Allah" dimulut mereka dan mereka pun mengikuti seluruh aturan dan ajarannya yang penuh kenajisan dan percabulan tersebut, maka TUHAN Allah telah menggenapi firman-Nya yang tertulis dalam kitab Mazmur 2 : 4 dan 59 : 8 :
" Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa ; Tuhan mengolok-olok mereka "
" Tetapi Engkau, TUHAN, menertawakan mereka, Engkau mengolok-olok segala bangsa "
YESUS KRISTUS dalam kemuliaan-Nya sebagai "Tuhan ALLAH"
Yesus Kristus dalam kemuliaan-Nya sebagai "Tuhan ALLAH", Dia berada di Sorga tingkat ketiga Dia mengamati, menyelidiki dan mengevaluasi Perjanjian-Nya dan seluruh kehendak-Nya di Bumi. Dalam nama-Nya yang disebut TUHAN.
Penggunaan kata "Tuhan ALLAH" digunakan sebagai suatu kesatuan kata (frase), yang menunjukkan kemuliaan TUHAN sebagai Allah Yang Maha Kudus. Itu sebabnya, TUHAN telah berfirman : Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah : siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat (Yesaya 40 : 21 - 31).
YESUS KRISTUS dalam kemuliaan-Nya sebagai "Tuhan"
Yesus Kristus dalam kemuliaan-Nya sebagai "Tuhan" melaksanakan perjanjian-Nya, menjadi "Anak Manusia" dilahirkan dan hidup di Bumi-- melahirkan "Gereja/Jemaat TUHAN" diatas muka bumi sebagai "Sorga tingkat bawah" yang disebut KRISTEN, dan Yesus sendiri sebagai Kepala Jemaat itu. Dalam nama-Nya yang disebut Yesus, Anak Allah Yang Maha Tinggi.
Penggunaan kata "Tuhan" digunakan untuk menunjukkan kemuliaan TUHAN sebagai Allah Yang Kekal. Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel : "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru : mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah (Yesaya 40 : 21 - 31).
YESUS KRISTUS dalam kemuliaan-Nya sebagai "ALLAH"
Yesus Kristus dalam kemuliaan-Nya sebagai "ALLAH". Dia melaksanakan penebusan dosa manusia, pembebasan dan penyelamatan (Juruselamat) bagi orang-orang yang tertahan didalam alam maut sejak jaman Nuh sesuai dengan rancangan-Nya. Dia turun kedalam kerajaan Maut, berada disana, berkuasa atas alam maut (dunia orang mati/dibawah Bumi) dan tampil sebagai "Sang Pemenang". Dalam nama-Nya Yesus yang disebut Kristus (Mesias), maka TUHAN telah menjadi raja atas Sorga, Bumi dan bawah Bumi (alam maut).
YESUS KRISTUS dalam kemuliaan-Nya sebagai "Tuhan Allah"
Yesus Kristus dalam kemuliaan-Nya sebagai "Tuhan Allah". Dia bangkit dari kematian menjadi Allah yang hidup dan membawa semua orang kudus dari alam maut ke bumi dan langsung ke Firdaus (Sorga tingkat kedua), disanalah orang-orang kudus akan menunggu kedatangan-Nya kedua kali menghakimi seluruh makhluk.
Dalam kemuliaan-Nya sebagai "Tuhan Allah", Yesus Kristus memeteraikan Perjanjian Baru yang telah dibuat-Nya, yaitu "Sunat Rohani", tepatnya pada hari kedelapan setelah KRISTEN dilahirkan di atas bukit Golgota. Sunat Rohani tersebut "tanda" pengakuan dan penyembahan Kristen dalam roh dan kebenaran kepada Yesus sebagai Tuhan dan Allah.
Kemudian Yesus Kristus menjanjikan Roh Kudus, yaitu diri-Nya sendiri yang "pasti" kembali dan berdiam didalam diri setiap Kristen untuk menghibur, menuntun dan membimbing dalam melaksanakan seluruh kehendak-Nya sampai pada kedatangan-Nya yang kedua kali menjemput seluruh orang Kristen.
YESUS KRISTUS dalam kemuliaan-Nya sebagai "TUHAN ALLAH"
Yesus Kristus dalam kemuliaan-Nya sebagai "TUHAN ALLAH". Dia terangkat ke Sorga dan duduk diatas takhta-Nya seperti sebelumnya, yang lebih tinggi dari segala sesuatu di keempat penjuru dunia, yaitu : di Sorga tingkat ketiga, di Sorga tingkat kedua (Firdaus), di Bumi dan di bawah Bumi (alam maut). Setiap Kristen mengenal nama-Nya, yaitu Tuhan Yesus Kristus, namun saat ini Dia telah memiliki "Nama Baru" yang lebih indah dari segala nama.
Pada saatnya nanti, TUHAN ALLAH akan datang untuk menjemput setiap Kristen untuk membawa ke Sorga tingkat ketiga dimana Dia berada, itulah "Penciptaan Baru--Langit dan Bumi yang baru". Dia akan memberikan upah kepada Kristen seperti yang telah dijanjikan-Nya selagi Dia menjadi "Anak Manusia", dan Dia pun akan menghakimi semua orang yang hidup maupun yang mati, serta menghukum iblis, setan-setan, roh-roh jahat, nabi-nabi palsu, para antikristus dan pengikut-pengikutnya dalam neraka yang menyala-nyala--itulah kematian kekal.
"Kamulah saksi-saksi-Ku, dan Akulah Allah" demikianlah firman TUHAN. Juga seterusnya Aku tetap Dia, dan tidak ada yang dapat melepaskan dari tangan-Ku; Aku melakukannya, siapakah yang dapat mencegahnya?.
Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel : "Oleh karena kamu Aku mau menyuruh orang ke Babel dan mau membuka semua palang-palang pintu penjara, dan sorak-sorai orang Kasdim menjadi keluh kesah. Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat, yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah--mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu--, firman-Nya : "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala! Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara. Binatang hutan akan memuliakan Aku, serigala dan burung unta, sebab Aku telah membuat air memancar di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara, untuk memberi minum umat pilihan-Ku; umat yang telah Kubentuk bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku."(Yesaya 43 : 8 - 21).
V. KESIMPULAN
Untuk memahami 7 (tujuh) kemuliaan Yesus sebagai TUHAN, Allah yang hidup dan Allah yang Esa sebagai bukti pekerjaan yang tidak terbantahkan oleh siapapun dan karya nyata dalam melaksanakan seluruh "Manajemen Kehendak-Nya", baik di Sorga tingkat ketiga, di Firdaus, di Bumi dan di bawah Bumi (alam maut). Lambang pemerintahan ada di atas bahu-Nya, dan nama TUHAN, yaitu Yesus akan disebutkan orang :
"Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai"
Peran Yesus Kristus sangat strategis seperti yang digambarkan dalam kisah nabi Musa diutus TUHAN untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir (Keluaran 6 : 2-8) :
"Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa : "Akulah TUHAN. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri. Bukan saja Aku telah mengadakan perjanjian-Ku dengan mereka untuk memberikan kepada mereka tanah Kanaan, tempat mereka tinggal sebagai orang asing, tetapi Aku sudah mendengar juga erang orang Israel yang telah diperbudak oleh orang Mesir, dan Aku ingat kepada perjanjian-Ku. Sebab itu katakanlah kepada orang Israel : Akulah TUHAN, Aku akan membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir, melepaskan kamu dari perbudakan mereka dan menebus kamu dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat. Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir. Dan Aku akan membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan memberikannya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Aku akan memberikannya kepadamu untuk menjadi milikmu; Akulah TUHAN".
Dalam Keluaran 6 : 2-8 diatas terlihat dengan jelas kemuliaan TUHAN YESUS menurut peran dan karya nyata bagi umat pilihan-Nya, yaitu :
- Menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya sebagai "Allah" kepada seluruh makhluk ;
- Membuat perjanjian dalam kemuliaan-Nya sebagai "TUHAN Allah" ;
- Mendengar erang orang Israel yang telah diperbudak dan mengingat perjanjian dalam kemuliaan-Nya sebagai "Tuhan ALLAH" ;
- Membebaskan dari kerja paksa dan melepaskan dari perbudakan dalam kemuliaan-Nya sebagai "Tuhan" ;
- Menebus dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat dalam kemuliaan-Nya sebagai "ALLAH" ;
- Mengangkat menjadi umat-Nya, membawa mereka dan Dia menjadi Allah bagi mereka dalam kemuliaan-Nya sebagai "Tuhan Allah" ;
- Memberikan milik bagi umat-Nya dalam kemuliaan-Nya sebagai "TUHAN ALLAH".
Berikut ini adalah :
Terpujilah TUHAN, Tuhan Yesus Kristus, Allah yang Esa..!!!
Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku.
Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku
dan Aku pun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya."
-----------------------------
Sumber Utama Kajian :
Alkitab KRISTEN, Terjemahan Baru (TB) Terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Tahun 1974.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Putra Dari Ufuk Timur.-