" Saat Matahari Terbit Dari Ufuk Timur,
Memancarkan Cahaya Kehidupan dan Perubahan Bagi Alam Semesta "
Pengertian Doa
YESUS KRISTUS diatas Kayu Salib
" Ya Bapa, Ampunilah Mereka,
Sebab Mereka Tidak Tahu Apa Yang Mereka Perbuat "
"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu "
" Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu "
Oleh :
" Ya Bapa, Ampunilah Mereka,
Sebab Mereka Tidak Tahu Apa Yang Mereka Perbuat "
"Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu "
" Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu "
Oleh :
Putra Dari Ufuk Timur
"Ya Bapa, Ampunilah Mereka, Sebab Mereka Tidak Tahu Apa Yang Mereka Perbuat", Kalimat tersebut merupakan perkataan pertama dari tujuh perkataan terakhir Yesus Kristus saat Dia tergantung di atas Kayu Salib seperti yang tertulis dalam kitab Lukas 23 : 34.
Perkataan pertama tersebut adalah Doa Yesus Kristus kepada Bapa-Nya. Doa ini sering disalahtafsirkan oleh beberapa pengajar dan pendeta yang ber"agama" Kristen. Doa Yesus Kristus menunjukkan suatu pengampunan secara global bagi semua manusia diseluruh dunia, apalagi kepada mereka-mereka yang telah menyalibkan dan membunuh-Nya, Imam-imam Yahudi, pemimpin-pemimpin dan komplotan jahatnya diampuni saat itu juga, Yudas Iskariot, Herodes dan Pilatus, termasuk juga seorang penjahat yang disalibkan disebelah kiri-Nya juga diampuni. Inilah tafsiran yang salah tentang konsep pengampunan dosa yang diberikan oleh Yesus Kristus.
Tafsiran yang salah tentang pengampunan dosa yang diberikan Yesus Kristus telah menyesatkan banyak orang, sebab dengan demikian maka banyak orang kemudian menganggap remeh dan merendahkan pengorbanan TUHAN ALLAH bagi manusia di kayu Salib.
Ketika beberapa pengajar dan pendeta ber"agama" Kristen meng"generalisir" Doa Yesus Kristus di kayu Salib tentang "Pengampunan Dosa, maka secara tidak sadar mereka telah mempertentangkan isi firman TUHAN yang tertulis didalam Alkitab Kristen, sebab telah mengajarkan "generalisasi" pengampunan dosa secara global. Ajaran yang diberikan oleh "pengajar-pengajar dan para pendeta rendahan" tersebut sangat bertentangan dengan konsep "Pertobatan" atau "Sunat Hati" yang tertulis didalam Alkitab Kristen. Konsep pertobatan secara jelas terlihat dalam kitab-kitab, baik Perjanjian Baru (PB) maupun Perjanjian Lama (PL) berikut ini :
Bukankah iblis pun selalu memutarbalikkan kebenaran firman TUHAN..?, mempertentangkan segala yang tertulis dalam Alkitab Kristen..?. Lalu apa bedanya ajaran beberapa pengajar dan pendeta ber"agama" Kristen tersebut dengan Imam-imam Yahudi yang berkomplot dan ber"konstalasi" untuk menyalibkan dan membunuh Yesus Kristus akibat kesalahan tafsir dan kebodohan secara sadar terhadap isi kitab para nabi Ibrani, mereka pun sangat tahu dengan jelas isi hukum Taurat tentang "Jangan Membunuh". Faktanya secara sadar Imam-imam Yahudi dan kroni-kroninya sangat lihai dalam merekayasa dan membuat tuduhan palsu demi kepentingan jahat mereka, terlihat secara jelas dalam kitab Yohanes 18 : 28 -31 :
" Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata : "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?" Jawab mereka kepadanya : "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!" Kata Pilatus kepada mereka : "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu : "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."
Kebodohan Imam-imam Yahudi dalam menafsirkan hukum Taurat, telah membuat mereka menyangka bahwa mereka akan terbebas dari dosa "membunuh", walaupun Pilatus dijadikan "eksekutor" untuk membunuh Yesus Kristus. Lihat pernyataan Imam-imam Yahudi tersebut, mereka tidak mau memasuki gedung pengadilan karena tempat itu dianggap "Najis" dan menurut hukum Taurat "mereka tidak diperbolehkan membunuh seseorang", padahal mereka-lah yang memberikan tuduhan palsu kepada Yesus Kristus dengan berkata kepada Pilatus : "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!".
Secara pasti, pengajar-pengajar dan para pendeta dengan "ajaran sesat" tersebut harus cepat sadar, berbalik dan bertobat kepada TUHAN, sebab jika mereka tidak bertobat maka mereka akan mengalami nasib seperti yang tertulis dalam kitab Matius 7 : 21-23 :
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! "
Seberapa rohanikah orang-orang yang berseru kepada Yesus Kristus pada hari terakhir..???, dan dari kelompok manakah mereka, bukankah mereka adalah para "rohaniawan" yang selalu bernubuat demi nama Yesus, yang selalu mengusir setan demi nama Yesus dan melakukan banyak mujizat demi nama Yesus..???, tetapi mengapa pada hari terakhir Yesus Kristus akan berkata : "Aku Tidak Mengenal Kamu..!, Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan".
Apa kesalahan mereka..???, padahal mereka telah bernubuat, setan-setan diusir dan telah membuat banyak mujizat, kok masih salah juga...???
Jawabannya sangat jelas, karena "ajaran yang diberikan sangatlah bertentangan dengan firman dan kehendak TUHAN ALLAH"...!!! , itu sebabnya kitab 1 Timotius 4 : 16 dan Yehezkiel 7 : 4 tertulis demikian :
"Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau" (1 Timotius 4 : 16).
"Aku tidak akan merasa sayang kepadamu dan tidak akan kenal belas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan kepadamu selaras dengan tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji akan tertimpa atasmu. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN " (Yehezkiel 7 : 4).
Alkitab KRISTEN, Terjemahan Baru (TB) Terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Tahun 1974.
Perkataan pertama tersebut adalah Doa Yesus Kristus kepada Bapa-Nya. Doa ini sering disalahtafsirkan oleh beberapa pengajar dan pendeta yang ber"agama" Kristen. Doa Yesus Kristus menunjukkan suatu pengampunan secara global bagi semua manusia diseluruh dunia, apalagi kepada mereka-mereka yang telah menyalibkan dan membunuh-Nya, Imam-imam Yahudi, pemimpin-pemimpin dan komplotan jahatnya diampuni saat itu juga, Yudas Iskariot, Herodes dan Pilatus, termasuk juga seorang penjahat yang disalibkan disebelah kiri-Nya juga diampuni. Inilah tafsiran yang salah tentang konsep pengampunan dosa yang diberikan oleh Yesus Kristus.
Tafsiran yang salah tentang pengampunan dosa yang diberikan Yesus Kristus telah menyesatkan banyak orang, sebab dengan demikian maka banyak orang kemudian menganggap remeh dan merendahkan pengorbanan TUHAN ALLAH bagi manusia di kayu Salib.
Ketika beberapa pengajar dan pendeta ber"agama" Kristen meng"generalisir" Doa Yesus Kristus di kayu Salib tentang "Pengampunan Dosa, maka secara tidak sadar mereka telah mempertentangkan isi firman TUHAN yang tertulis didalam Alkitab Kristen, sebab telah mengajarkan "generalisasi" pengampunan dosa secara global. Ajaran yang diberikan oleh "pengajar-pengajar dan para pendeta rendahan" tersebut sangat bertentangan dengan konsep "Pertobatan" atau "Sunat Hati" yang tertulis didalam Alkitab Kristen. Konsep pertobatan secara jelas terlihat dalam kitab-kitab, baik Perjanjian Baru (PB) maupun Perjanjian Lama (PL) berikut ini :
- Sejak waktu itulah Yesus memberitakan : "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Matius 4 : 17) ;
- kata-Nya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!"
- Aku berkata kepadam u: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan" (Lukas 15 : 7) ;
- Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat (Lukas 5 : 32) ;
- Yesus berkata : "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku" (Matius 10 : 38) ;
- Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya : "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku" (Matius 16 : 24) ;
- Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka : "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku (Markus 8 : 34) ;
- Kata-Nya kepada mereka semua : "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku" (Lukas 9 : 23);
- Yesus berkata : "Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku" (Lukas 14 : 27) ;
- Tetapi mula-mula aku memberitakan kepada orang-orang Yahudi di Damsyik, di Yerusalem dan di seluruh tanah Yudea, dan juga kepada bangsa-bangsa lain, bahwa mereka harus bertobat dan berbalik kepada Allah serta melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan pertobatan itu (Kisah Rasul 26 : 20).
- Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu (Yehezkiel 33 : 39) ;
- Bertobatlah, hai orang Israel, kepada Dia yang sudah kamu tinggalkan jauh-jauh! (Yesaya 31 : 6) ;
- Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat. (Yesaya 4 : 4) ;
- "... yang membiarkan orang-orang asing, yaitu orang-orang yang tidak bersunat hatinya maupun dagingnya masuk dalam tempat kudus-Ku dan dengan kehadirannya mereka menajiskannya waktu kamu mempersembahkan santapan-Ku, yaitu lemak dan darah. Dengan berbuat begitu kamu lebih mengingkari perjanjian-Ku dari pada dengan segala perbuatanmu yang keji yang sudah-sudah" (Yehezkiel 4 : 7).
Bukankah iblis pun selalu memutarbalikkan kebenaran firman TUHAN..?, mempertentangkan segala yang tertulis dalam Alkitab Kristen..?. Lalu apa bedanya ajaran beberapa pengajar dan pendeta ber"agama" Kristen tersebut dengan Imam-imam Yahudi yang berkomplot dan ber"konstalasi" untuk menyalibkan dan membunuh Yesus Kristus akibat kesalahan tafsir dan kebodohan secara sadar terhadap isi kitab para nabi Ibrani, mereka pun sangat tahu dengan jelas isi hukum Taurat tentang "Jangan Membunuh". Faktanya secara sadar Imam-imam Yahudi dan kroni-kroninya sangat lihai dalam merekayasa dan membuat tuduhan palsu demi kepentingan jahat mereka, terlihat secara jelas dalam kitab Yohanes 18 : 28 -31 :
" Maka mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan berkata : "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?" Jawab mereka kepadanya : "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!" Kata Pilatus kepada mereka : "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu." Kata orang-orang Yahudi itu : "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."
Kebodohan Imam-imam Yahudi dalam menafsirkan hukum Taurat, telah membuat mereka menyangka bahwa mereka akan terbebas dari dosa "membunuh", walaupun Pilatus dijadikan "eksekutor" untuk membunuh Yesus Kristus. Lihat pernyataan Imam-imam Yahudi tersebut, mereka tidak mau memasuki gedung pengadilan karena tempat itu dianggap "Najis" dan menurut hukum Taurat "mereka tidak diperbolehkan membunuh seseorang", padahal mereka-lah yang memberikan tuduhan palsu kepada Yesus Kristus dengan berkata kepada Pilatus : "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!".
Secara pasti, pengajar-pengajar dan para pendeta dengan "ajaran sesat" tersebut harus cepat sadar, berbalik dan bertobat kepada TUHAN, sebab jika mereka tidak bertobat maka mereka akan mengalami nasib seperti yang tertulis dalam kitab Matius 7 : 21-23 :
Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata : Aku tidak pernah mengenal kamu ! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! "
Seberapa rohanikah orang-orang yang berseru kepada Yesus Kristus pada hari terakhir..???, dan dari kelompok manakah mereka, bukankah mereka adalah para "rohaniawan" yang selalu bernubuat demi nama Yesus, yang selalu mengusir setan demi nama Yesus dan melakukan banyak mujizat demi nama Yesus..???, tetapi mengapa pada hari terakhir Yesus Kristus akan berkata : "Aku Tidak Mengenal Kamu..!, Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan".
Apa kesalahan mereka..???, padahal mereka telah bernubuat, setan-setan diusir dan telah membuat banyak mujizat, kok masih salah juga...???
Jawabannya sangat jelas, karena "ajaran yang diberikan sangatlah bertentangan dengan firman dan kehendak TUHAN ALLAH"...!!! , itu sebabnya kitab 1 Timotius 4 : 16 dan Yehezkiel 7 : 4 tertulis demikian :
"Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau" (1 Timotius 4 : 16).
"Aku tidak akan merasa sayang kepadamu dan tidak akan kenal belas kasihan, tetapi Aku akan membalaskan kepadamu selaras dengan tingkah lakumu dan perbuatan-perbuatanmu yang keji akan tertimpa atasmu. Maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN " (Yehezkiel 7 : 4).
Ajaran yang benar adalah ajaran yang sesuai dengan isi firman TUHAN ALLAH yang tertulis dalam Alkitab. Yesus Kristus telah berfirman sebelum Dia terangkat ke Sorga, adalah :
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman " (Matius 28 : 18-20).
Menjadikan semua bangsa murid-Ku---berarti : setiap orang yang akan menjadi murid Yesus Kristus haruslah melakukan secara bertahap dan berurutan, yakni : 1) Bertobat dan Berbalik kepada Allah, 2) Mengaku dengan mulut-Nya bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN ALLAH dihadapan manusia, 3) Dibabtis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, belajar Alkitab Kristen dan 4). Melakukan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Yesus Kristus sebagai bukti "menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut Dia".
Inilah 4 (empat) tahapan yang dikehendaki oleh TUHAN ALLAH kepada manusia. Kuk ini yang sangat ringan diberikan oleh YESUS KRISTUS bagi setiap orang, sebab sesuai janji-Nya bahwa : "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman", sebab hanya Yesus Kristus yang mampu untuk menolong, membimbing dan menuntun setiap manusia untuk menjadi "murid-Nya dan melakukan segala kehendak-Nya", tanpa Dia, manusia tidak bisa melakukan seluruh kehendak TUHAN ALLAH.
Jadi kesimpulannya :
Pertobatan harus dilakukan secara sadar dengan akal budi...barulah dibenarkan sebagai murid Yesus Kristus, jadi pengampunan dosa hanya berlaku bagi manusia yang hidup, sebab YESUS KRISTUS adalah Allah bagi orang hidup. Tidak ada pengampunan bagi orang yang sudah mati dalam keadaan berdosa setelah kenaikan Yesus Kristus ke Sorga Tingkat Ketiga, sebab Yesus Kristus hanya satu kali disalibkan dan satu kali mati untuk menebus dosa manusia yang mengakui Dia adalah TUHAN ALLAH. Inilah prinsip iman yang benar kepada TUHAN, Allah Yang Maha Kuasa, yaitu : "Dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari sesuatu yang tidak kita lihat".
Yesus Kristus dalam perkataan-Nya di atas kayu Salib telah jelas : " Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"---saat itu, Yesus Kristus berdoa kepada Bapa-Nya untuk mengampuni setiap orang sejak dari jaman Nuh hingga peristiwa penyaliban di bukit Tengkorak yang tidak tahu kebenaran firman TUHAN ALLAH, yaitu mereka-mereka yang tidak bisa membedakan tangan kanan dari tangan kirinya.
Contoh nyata :
Yesus Kristus membenarkan dan menebus dosa serta menyelamatkan seorang penjahat yang disalibkan juga disebelah kanan-Nya, sebab ia secara sadar dengan tubuh, jiwa dan roh, akal budinya masih berfungsi, menyadari kesalahannya dan bertobat, mengaku dengan mulutnya dihadapan orang lain bahwa YESUS KRISTUS adalah TUHAN, sehingga YESUS KRISTUS menyatakan bahwa ia akan masuk kedalam Firdaus bersama Dia.
Lihat kisahnya dalam kitab Lukas 23 : 39-43 :
" Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya : "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya : "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah" Lalu ia berkata : "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus ".
Penjahat yang disebelah kanan dibenarkan dan diselamatkan oleh Yesus Kristus, tetapi yang penjahat disebelah kiri tidak akan mendapatkan pengampunan sebab ia telah menghujat Dia, walaupun ia memohon keselamatan dari Yesus Kristus. Inilah contoh pemisahan yang dilakukan oleh Yesus Kristus secara sah, bagi mereka yang mengaku dosanya, bertobat dan mengaku dengan mulutnya bahwa YESUS KRISTUS adalah TUHAN/Raja.
Demikian juga, pada saat kematian Yesus Kristus pukul tiga sore itu, banyak orang-orang kudus yang telah mati, bangkit dan disaat Yesus Kristus bangkit dihari ketiga mereka menunjukkan diri kepada banyak orang, seperti yang tertulis dalam kitab Matius 27 : 52-53 berikut ini :
" Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang".
Itulah hasil dari Doa Yesus Kristus : " Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"--kepada orang-orang kudus yang hidup sejak jaman Nuh yang hidup saleh dan dibenarkan oleh TUHAN sebelum adanya hukum Taurat, hingga kematian Yesus Kristus. Dan juga, kepada para prajurit romawi yang tidak pernah mengetahui tentang hukum Taurat maupun pengajaran Yesus Kristus selama Dia melakukan pelayanan-Nya sebelum disalibkan, mereka melakukan perintah "eksekusi" akibat tuntutan Imam-imam Yahudi dan komplotannya. Inilah pengertian secara kontekstual seperti yang tertulis dalam kitab Lukas 23 : 33-43.
Yesus Kristus menunjukkan pemisahan secara prinsip tentang pengampunan dosa dan keselamatan melalui pengorbanan-Nya di kayu Salib...!!!, Siapa-siapa sajakah yang akan ke Firdaus dan siapa-siapa saja yang akan tertahan dalam kerajaan Maut saat kematiannya, hingga penghakiman.
Sebenarnya, makna yang diketahui dalam doa TUHAN YESUS di kayu Salib tersebut, adalah bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Lalu bagaimanakah saat ini...???, bagaimanakah nasib mereka yang masih hidup, namun belum mendengar tentang INJIL..???, itulah tugas dan tanggungjawab kita untuk menjadikan mereka murid Yesus Kristus, membabtis mereka dan mengajarkan segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Yesus Kristus, seperti yang kita lakukan dengan setia, menyangkal diri, memikul salib kita setiap hari dan mengikut Dia hingga kedatangan-Nya pada kali yang kedua.
Terpujilah YESUS KRISTUS, TUHAN ALLAH kita...!!!
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman " (Matius 28 : 18-20).
Menjadikan semua bangsa murid-Ku---berarti : setiap orang yang akan menjadi murid Yesus Kristus haruslah melakukan secara bertahap dan berurutan, yakni : 1) Bertobat dan Berbalik kepada Allah, 2) Mengaku dengan mulut-Nya bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN ALLAH dihadapan manusia, 3) Dibabtis dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, belajar Alkitab Kristen dan 4). Melakukan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Yesus Kristus sebagai bukti "menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut Dia".
Inilah 4 (empat) tahapan yang dikehendaki oleh TUHAN ALLAH kepada manusia. Kuk ini yang sangat ringan diberikan oleh YESUS KRISTUS bagi setiap orang, sebab sesuai janji-Nya bahwa : "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman", sebab hanya Yesus Kristus yang mampu untuk menolong, membimbing dan menuntun setiap manusia untuk menjadi "murid-Nya dan melakukan segala kehendak-Nya", tanpa Dia, manusia tidak bisa melakukan seluruh kehendak TUHAN ALLAH.
Jadi kesimpulannya :
Bahwa kematian Yesus Kristus di kayu Salib adalah berlaku secara sah bagi semua manusia/orang atau siapa saja yang memiliki tubuh jasmani, jiwa dan roh, baik dari suku, bahasa, bangsa dan kaum manapun dimuka bumi ini, pengampunan dosa secara tidak terbatas bagi setiap manusia yang secara sadar mau bertobat dari kejahatannya, berbalik kepada Allah, mengaku dengan mulutnya dihadapan manusia bahwa YESUS KRISTUS adalah TUHAN ALLAH, dibabtis dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus dan melakukan segala sesuatu yang diperintahkan oleh YESUS KRISTUS seperti yang tertulis dalam Alkitab Kristen sebagai wujud dan bukti "menyangkal diri, memikul salibnya dan mengikut Dia" .
Pertobatan harus dilakukan secara sadar dengan akal budi...barulah dibenarkan sebagai murid Yesus Kristus, jadi pengampunan dosa hanya berlaku bagi manusia yang hidup, sebab YESUS KRISTUS adalah Allah bagi orang hidup. Tidak ada pengampunan bagi orang yang sudah mati dalam keadaan berdosa setelah kenaikan Yesus Kristus ke Sorga Tingkat Ketiga, sebab Yesus Kristus hanya satu kali disalibkan dan satu kali mati untuk menebus dosa manusia yang mengakui Dia adalah TUHAN ALLAH. Inilah prinsip iman yang benar kepada TUHAN, Allah Yang Maha Kuasa, yaitu : "Dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari sesuatu yang tidak kita lihat".
Yesus Kristus dalam perkataan-Nya di atas kayu Salib telah jelas : " Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"---saat itu, Yesus Kristus berdoa kepada Bapa-Nya untuk mengampuni setiap orang sejak dari jaman Nuh hingga peristiwa penyaliban di bukit Tengkorak yang tidak tahu kebenaran firman TUHAN ALLAH, yaitu mereka-mereka yang tidak bisa membedakan tangan kanan dari tangan kirinya.
Contoh nyata :
Yesus Kristus membenarkan dan menebus dosa serta menyelamatkan seorang penjahat yang disalibkan juga disebelah kanan-Nya, sebab ia secara sadar dengan tubuh, jiwa dan roh, akal budinya masih berfungsi, menyadari kesalahannya dan bertobat, mengaku dengan mulutnya dihadapan orang lain bahwa YESUS KRISTUS adalah TUHAN, sehingga YESUS KRISTUS menyatakan bahwa ia akan masuk kedalam Firdaus bersama Dia.
Lihat kisahnya dalam kitab Lukas 23 : 39-43 :
" Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya : "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
Tetapi yang seorang menegor dia, katanya : "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah" Lalu ia berkata : "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya : "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus ".
Penjahat yang disebelah kanan dibenarkan dan diselamatkan oleh Yesus Kristus, tetapi yang penjahat disebelah kiri tidak akan mendapatkan pengampunan sebab ia telah menghujat Dia, walaupun ia memohon keselamatan dari Yesus Kristus. Inilah contoh pemisahan yang dilakukan oleh Yesus Kristus secara sah, bagi mereka yang mengaku dosanya, bertobat dan mengaku dengan mulutnya bahwa YESUS KRISTUS adalah TUHAN/Raja.
Demikian juga, pada saat kematian Yesus Kristus pukul tiga sore itu, banyak orang-orang kudus yang telah mati, bangkit dan disaat Yesus Kristus bangkit dihari ketiga mereka menunjukkan diri kepada banyak orang, seperti yang tertulis dalam kitab Matius 27 : 52-53 berikut ini :
" Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah dan terjadilah gempa bumi, dan bukit-bukit batu terbelah, dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang".
Itulah hasil dari Doa Yesus Kristus : " Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat"--kepada orang-orang kudus yang hidup sejak jaman Nuh yang hidup saleh dan dibenarkan oleh TUHAN sebelum adanya hukum Taurat, hingga kematian Yesus Kristus. Dan juga, kepada para prajurit romawi yang tidak pernah mengetahui tentang hukum Taurat maupun pengajaran Yesus Kristus selama Dia melakukan pelayanan-Nya sebelum disalibkan, mereka melakukan perintah "eksekusi" akibat tuntutan Imam-imam Yahudi dan komplotannya. Inilah pengertian secara kontekstual seperti yang tertulis dalam kitab Lukas 23 : 33-43.
Yesus Kristus menunjukkan pemisahan secara prinsip tentang pengampunan dosa dan keselamatan melalui pengorbanan-Nya di kayu Salib...!!!, Siapa-siapa sajakah yang akan ke Firdaus dan siapa-siapa saja yang akan tertahan dalam kerajaan Maut saat kematiannya, hingga penghakiman.
Sebenarnya, makna yang diketahui dalam doa TUHAN YESUS di kayu Salib tersebut, adalah bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Lalu bagaimanakah saat ini...???, bagaimanakah nasib mereka yang masih hidup, namun belum mendengar tentang INJIL..???, itulah tugas dan tanggungjawab kita untuk menjadikan mereka murid Yesus Kristus, membabtis mereka dan mengajarkan segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Yesus Kristus, seperti yang kita lakukan dengan setia, menyangkal diri, memikul salib kita setiap hari dan mengikut Dia hingga kedatangan-Nya pada kali yang kedua.
Terpujilah YESUS KRISTUS, TUHAN ALLAH kita...!!!
Sumber Utama Kajian :
Alkitab KRISTEN, Terjemahan Baru (TB) Terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) Tahun 1974.
Putra Dari Ufuk Timur.-